Hidayatullah.com– Pasca Krisis Global Perbankan Syariah global terus mengalami pertumbuhan diatas 15 persen, dengan total aset menembus USD 1 trilyun di tahun 2012. Hal ini bisa dilihat hingga bulan Juni 2012, pertumbuhan aset Bank Syariah yang ada di Indonesia sebesar 41,6 persen, berbeda dengan pertumbuhan Bank konvensional yang hanya tumbuh sekitar 21,8 persen. Demikian hasil riset yang dimiliki oleh Bank BNI Syariah.
Keoptimisan hasil riset tersebut juga senada dengan apa yang disampaikan oleh praktisi Ekonomi Syariah, Muhammad Syakir Sula, saat menjadi salah satu narasumber dalam acara road-show seminar “Merajut Masa Depan Bersama Asuransi Syariah” yang diadakan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Asuransi Syariah Allianz bekerjasama dengan LiSEnSI (Lingkat Studi Ekonomi Islam) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Sekarang ini pengawasan keuangan dan perbankan syariah itu dialihkan dari Departemen Keuangan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan, red.) karena kita melihat struktur yang ada di OJK kita melihat ada kepedulian, keberpihakan para komisioner yang ada di OJK kita optimis bahwa pertumbuhan ekonomi syariah ke depan akan jauh lebih baik”, ungkap Syakir optimis kepada hidayatullah.com seusai acara seminar di Aula Student Centre UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (12/12/2012).
Syakir juga mengungkapkan, sekarang ekonomi syariah Indonesia tinggal butuh regulasi yang baik dalam mendukung pertumbuhan keuangan dan perbankan syariah.
“Jadi sekarang kita tinggal butuh regulasi yang baik dalam mendukung pertumbuhan keuangan dan perbankan syariah, industrinya sudah bagus tumbuh sendiri, besar sendiri tapi regulasinya yang masih kurang, sekarang setelah di OJK, orang-orang yang ada di sana selama ini memang orang-orang yang concern terhadap syariah, itu yang membuat saya insya Allah sangat optimis ekonomi syariah akan jauh lebih berkembang lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia telah mengumumkan, aset perbankan syariah per Oktober meningkat 36,92% menjadi Rp174,09 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp127,15 triliun.
Adapun pada Juli, Agustus, dan September, peningkatannya masing-masing 37,92%, 38,29%, dan 36,71%.*