Hidayatullah.com–Jumlah anak yang ditangkap dengan tuduhan terorisme meningkat selama pandemi coronavirus yang menciptakan iklim bagi anak-anak muda terseret ke dalamnya, kata kepolisian Inggris.
Total ada 17 anak berusia di bawah 18 tahun pada September 2020, bandingkan dengan periode yang sama pada 2019 yang mencapai 11 anak, kata polisi seperti dilansir The Guardian Sabtu (20/12/2020).
Sepanjang tahun ini total 3.000 konten terorisme yang ditandai oleh Counter-Terrorism Internet Referral Unit (CTIRU, bandingkan dengan 2.796 pada tahun 2019, atau naik sekitar 7%.
Namun, konten yang berkaitan dengan sayap kanan naik 43%, dari 134 pada tahun 2019 menjadi 192 antara 1 Januari dan 20 November tahun ini.
DCS Kevin Southworth dari CTIRU mengatakan salah satu konsekuensi dari pandemi coronavirus yang luput dari perhatian adalah radikalisme di kalangan anak-anak.
“Ada sedikit perubahan suasana selama pandemi, yang mengakibatkan orang lebih banyak tinggal di rumah, dan akhirnya mungkin membuat mereka semakin banyak menghabiskan waktu di dunia Maya. Sayangnya dalam beberapa kasus di mana orang tidak memiliki teman bicara, mereka semakin banyak menghabiskan waktu di media online…,” kata Southworth, menduga orang terpapar radikalisme saat sering online di masa pandemi.*