Hidayatullah.com– Ketua Umum Forum Zakat (FoZ), Bambang Suherman, menyatakan bahwa pada tahun 2007 potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 217 triliun.
“Kalau dihitung sampai tahun 2017 ini, itu sampai mendekati Rp 300 triliun,” katanya saat Diskusi Panel 3 Simposium International Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Kawasan Timur Tengah dan Afrika (TimTeng Ka) 2018 di Auditorium Allama Iqbal, Islambad, Jumat (03/03/2018).
Bambang menyatakan bahwa hal tersebut hanya sekadar potensi.
“Sebab realisasinya teman-teman sekalian, sampai Desember 2017 kemarin, bahwa sumber dana dari transaksi syariah berbasis aturan kita ini baru diangka Rp 13,4 triliun,” jelasnya.
Baca: Din: Kesenjangan Sosial, Ekonomi, dan Politik Biasanya Sebabkan Konflik
Oleh sebab itu, katanya, di Indonesia saat ini masih sangat berat gap yang masih kosong dan tidak tersedia.
“Dan ini menjadi ruang yang harus kita kelola untuk memastikan bahwa gap ini bisa kita isi dengan baik,” tuturnya.
Mengambil data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, Bambang menyebutkan bahwa sebanyak 26,58 juta penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.
“Jadi ada sekian banyak orang yang transaksi bulanannya kurang dari Rp 400 ribu,” sebut Bambang.
Bambang juga menyebutkan bahwa rasio kesenjangan sosial masyarakat Indonesia berada di angka 4 dunia. Hal ini tentu perlu segera diatasi.
Baca: 72 Tahun RI, MUI Desak Pemerintah Lebih Serius Atasi Kesenjangan Sosial dan Hukum
Katanya, jika tidak segera diatasi dampaknya akan mudah terjadinya konflik besar di Indonesia. Nanti budaya akan menjadi sumber konflik, agama menjadi sumber konflik. Akhirnya nanti Kalimantan, Jawa, Sumatera, membuat aturan sendiri.
Simposium PPI bertema “Membumikan Nilai Islam dalam Praktik Bisnis Modern di Indonesia” ini menghadirkan beberapa tokoh Indonesia yang konsen terhadap ekonomi. Acara tersebut berlangsung dari Kamis (01/03/2018) sampai Ahad (04/03/2018) di Pakistan. Sebanyak 37 delegasi dari PPI Dunia dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Indonesia turut hadir sebagai peserta.* Ali Muhtadin