Hidayatullah.com– Direktur Kerja Sama Bilateral pada Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kombes Pol Kris Erlangga Aji Widjaya, menyebut bahwa musuh terbesar di era ini adalah radikalisme.
“Tapi bahaya itu (radikalisme) tetap besar karena kita berbicara tentang penyebarannya yang luar biasa,” ungkapnya saat Dialog Bersama Masyarakat Indonesia di Pakistan yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Islamabad di Aula Budaya Nusantara, Kamis (19/12/2019) lalu.
Penyebaran tersebut, lanjut Kris, paling besar melalui media sosial yang tersedia saat ini.
“Ini tentu semua hanya karena sosial media. Sosial media sangat luar biasa penebarannya,” sebut Kris.
Kris menyebut bahwa anak-anak adalah kalangan yang sangat rawan untuk terkena paham tersebut.
“Karena anak semua sudah sangat luar biasa pengetahuannya dari gadget. Itulah yang dimanfaatkan oleh kelompok teror dan radikal ini untuk brain washing anak-anak,” tambahnya.
Saat ini, lanjut Kris, BNPT telah membentuk ambassador of peace untuk menyampaikan pesan-pesan kedamaian melalui media sosial.
“Kita mengimbangi dengan bahasa milenial. Sudah ada beberapa perwakilan di berbagai negara juga dari anak muda kita rekrut. Kita ingin menunjukan bahwa eksistensi kita bahwa terorisme sudah menghancurkan bangsa,” sebutnya.
Acara tersebut juga dihadiri langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Pakistan, Iwan Suyudhie Amri serta jajarannya. Hadir pula Direktur Jenderal (Dirjen) Penelenggara Haji dan Umrah (PHU), Nizar Ali, Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Dian Ediana Rei.* Adin