Hidayatullah.com—Pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki – yang saat ini sedang dibangun di selatan negara itu – tidak rusak setelah gempa hari Senin. Kepala Proyek Nuklir Akkuyu, Anastasia Zoteeva, mengatakan gempa itu dirasakan dengan kekuatan 3,0 di provinsi Mersin, tempat pembangkit itu dibangun.
“Para ahli kami tidak mendeteksi adanya kerusakan pada bangunan, peralatan, atau derek di lapangan,” ujarnya dikutip Anadolu Agency. “Pekerjaan konstruksi dan instalasi masih berlanjut,” katanya.
Menurut Zoteeva, unit pertahanan sipil dan perlindungan darurat negara sedang bekerja dengan unit darurat pabrik, selain siap mengirim peralatan dan personel ke wilayah tersebut.
Sedikitnya 17.406 orang meninggal dunia dan 71.866 lainnya terluka akibat dua gempa kuat yang mengguncang selatan Turki pada Senin, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca pada Kamis (9/2/2023) dikutip Anadolu Agency.
Gempa berkekuatan M 7,7 dan M 7,6 yang berpusat di provinsi Kahramanmaras, itu juga dirasakan oleh 13 juta orang di 9 provinsi lainnya, yaitu; Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.
Beberapa negara di kawasan itu, seperti Suriah dan Lebanon, turut merasakan getaran kuat yang terjadi dalam waktu kurang dari 10 jam. Lebih dari 120.344 personel SAR saat ini bekerja di lapangan, menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Kondisi Darurat (AFAD).
Provinsi lain di Türkiye selatan yang terkena dampak gempa adalah Gaziantep, Hatay, Osmaniye, Adiyaman, Malatya, Sanliurfa, Adana, Diyarbakir, dan Kilis.
Gempa tersebut juga mengakibatkan hancurnya banyak properti, bangunan dan rumah di daerah yang terkena dampak.
Sebagai catatan, Akkuyu akan menjadi pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Turki – dengan kapasitas 4.800 megawatt dan empat reaktor – diharapkan akan beroperasi pada akhir tahun ini.
Sedikitnya 7.108 orang meninggal dan 40.910 lainnya terluka setelah dua gempa kuat pada Senin mengguncang Türkiye selatan, kata badan bencana negara itu pada Rabu.
Gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 SR, yang berpusat di provinsi Kahramanmaras, melanda 10 provinsi dan berdampak pada lebih dari 13 juta orang.Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, merasakan getaran kuat yang melanda Türkiye dalam waktu kurang dari 10 jam.
Lebih dari 96.670 tim pencarian dan penyelamatan saat ini sedang melakukan operasi di lapangan, kata Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) dalam sebuah pernyataan.
Selain tim penyelamat, selimut, tenda, makanan, dan tim dukungan psikologis juga dikirim ke daerah bencana. Sebanyak 70.818 tenda keluarga didirikan untuk menampung para penyintas, kata AFAD juga.*