Hidayatullah.com– Teheran mengidentifikasi sejumlah diaspora Yahudi di seluruh dunia untuk dibunuh jika terjadi perang Iran dengan Israel, kata seorang jurnalis Prancis.
Catherine Perez-Shakdam — yang pernah bertemu dengan pemimpin spiritual tertinggi Syiah Iran Ali Khamenei dan Presiden Iran Ebrahim Raisi, dan pernah bekerja untuk media pro-rezim Teheran — mengatakan kepada koran Zionis Jewish Chronicle bahwa dia mengetahui jika Iran telah “memetakan” sejumlah orang Yahudi yang akan menjadi target asasinasi apabila Iran diserang oleh Israel, lansir Arab News Kamis (16/2/2023).
Jurnalis wanita itu mengklaim mengetahui rencana asasinasi itu setelah memperoleh akses melalui sineas Iran Nader Talebzadeh, yang dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat karena keterkaitannya dengan rezim Teheran.
Talebzadeh, yang meninggal dunia pada April 2022, merupakan anggota sebuah organisasi bernama New Horizon, yang merancang penyelenggaraan berbagai acara guna mendukung Korps Garda Revolusi Iran.
Saat menghadiri salah satu acara itulah Perez-Shakdam mengatakan dia mengetahui perihal rencana untuk “mengidentifikasi semua LSM terkemuka yang dikelola oleh Yahudi, siapa yang menjalankan bisnis penting apa, rabi-rabi Yahudi terkemuka.”
Garda Revolusi ingin mengetahui apa pengaruh yang dimiliki individu tertentu dan di mana mereka dan keluarganya tinggal guna menarget mereka, kata wanita Prancis itu, seraya menambahkan bahwa orang-orang yang ditemui di acara tersebut tidak ada yang mengetahui jika dirinya seorang Yahudi.
Garda Revolusi Iran sering dituduh berusaha membunuh musuh-musuh rezim, termasuk warga negara asing di wilayah negara lain.
Pada November 2022, direktur dinas intelijen Inggris MI5 Ken McCallum mengatakan Iran berambisi untuk menculik atau bahkan membunuh warga Inggris atau orang yang tinggal di Inggris yang dianggap sebagai musuh rezim.
Menurut McCallum, intelijen Inggris berhasil menggagalkan sedikitnya 10 upaya pembunuhan pada 2022.*