Hidayatullah.com– Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle didepak oleh keluarga Kerajaan Inggris dan diminta tidak lagi mendiami Frogmore Cottage, rumah mereka di Inggris pemberian mendiang Ratu Elizabeth II.
Seorang jubir untuk pasangan yang bergelar Duke dan Duchess of Sussex itu mengatakan bahwa perintah pengosongan rumah peninggalan abad ke-17 tersebut sudah disampaikan oleh keluarga Kerajaan kepada anak kedua Raja Charles III itu.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa Duke dan Duchess of Sussex telah diminta untuk mengosongkan kediaman mereka di Frogmore Cottage,” kata jubir itu seperti dikutip The Guardian Rabu (1/3/2023).
Berbagai media Inggris mengabarkan bahwa “pengusiran” itu diperintahkan oleh Raja Charles yang kecewa dengan buku memoar “Spare” yang ditulis oleh Harry dengan bantuan ghost writer ternama asal Amerika Serikat JR Moehringer, yang isinya membuat banyak orang geram – tidak hanya kalangan keluarga kerajaan tetapi juga masyarakat luas di Inggris dan Amerika.
Harry dan Meghan diizinkan menempati rumah peninggalan abad ke-17 yang terletak di dekat Windsor Castle di Berkshire itu sejak diberikan oleh mendiang Ratu Elizabeth sebagai hadiah perkawinan mereka.
Kedua pasangan itu pada Januari 2020 mengumumkan bahwa mereka mundur dari perannya sebagai anggota senior keluarga Kerajaan Inggris, tetapi “tetap terus menyokong” Ratu Elizabeth, yang mangkat tahun lalu.
Sejak itu mereka memulai hidup baru di AS dan telah membuat sejumlah pernyataan yang merusak tentang keluarga kerajaan dalam wawancara-wawancara televisi.
Frogmore Cottage dikabarkan ditawarkan kepada Pangeran Andrew, adik Raja Charles yang seperti Harry tidak lagi memainkan peran sebagai anggota senior kerajaan.
Andrew diberi izin oleh Ratu Elizabeth untuk mundur dari tugas-tugas resmi setelah melakukan wawancara dengan BBC perihal pertemanannya dengan Jeffrey Epstein, pengusaha kaya raya terpidana pedofilia yang juga akrab dengan Bill Gates dan banyak miliarder dan pesohor dunia lain.
Andrew dikabarkan menyelesaikan tuduhan pemerkosaan yang dilayangkan oleh Virginia Giuffre dengan sejumlah uang tertentu tahun lalu, dengan tujuan agar dirinya tidak perlu hadir di pengadilan dan melindungi reputasi keluarga Kerajaan Inggris.*