Hidayatullah.com—Direktur Markaz Tathwir (Pusat Pongembangan Pelajar dan Mahasiswa Asing Al-Azhar) Dr Nahla Al-Sa’idi terpilih sebagai 50 wanita paling berpengaruh di Mesir.
Menurut penelitian majalah ekonomi “Amwalul Ghad” dan sejumah lembaga riset ekonomi, Dr. Nahlah dinilai telah banyak memberi kontribusi luar biasa dalam pengembangan proses belajar mahasiswa asing Al-Azhar.
la juga dianggap berhasil menjadi figur pemberdayaan perempuan di Mesir. Selain itu, ia juga dianggap telah berhasil menyarakan hak-hak perempuan dan kesetaraan di berbagai ranah publik.
Siapa Nahlah Al-Sa’idi?
Pada November 2022 lalu, Dr. Nahlah pernah diundang sebagai salah satu pembicara perempuan dalam World Peace Forum di Surakarta yang diinisiasi oleh Prof. Din Syamsudin. Pada momen itulah beliau makin mengenal Muhammadiyah dan kiprahnya lebih dalam.
Siapa Nahlah?’
Nahlah adalah putri dari ulama Al-Azhar, Ulama Al-Azhar, Syeikh Sabri Qutb Al-Sa’idi. Dia adalah utusan Al-Azhar untuk menyebarkan agama Islam di Aljazair.
Nahla Al-Sa’idi merupakan alumni Universitas Al-Azhar tahun 1996, dengan memperoleh nilai yang sangat baik dalam bidang bahasa Arab. Ulama perempuan Al-Azhar ini memperoleh gelar doktor dalam bidang yang sama pada tahun 2004.
Selanjutnya dia diangkat sebagai Wakil Dekan Fakultas Studi Islam dan Bahasa Arab untuk Perempuan di Kairo dan Dekan Fakultas Ilmu Islam untuk Pelajar Asing di Nasr City pada Januari 2019. Ia termasuk wanita pertama yang ditunjuk Al-Azhar dalam sejarah Mesir dalam jabatan ini.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain itu, dia pernah menemani Syeikh Al-Azhar, Prof Dr. Ahmad Al-Tayyib, ke Vatikan. Nahlah ada ulama perempuan yang menentang pernikahan di bawah umur dan mendukung perjalanan perempuan tanpa mahram.
Dia melahirkan banyak buku, termasuk Adwa Al-Bayan, Al-Azhar di Masa Lalu dan Masa Kini.*