Hidayatullah.com—Bulan Ramadhan menjadi keberkahan tersendiri bagi umat Islam di Amerika Serikat (AS). Setidaknya selama bulan suci, ada lebih 200 orang telah memilih agama Islam.
“217 orang memeluk Islam di @GtownMasjid dalam 24 hari. 4 orang masuk Islam kemarin. Jumlahnya terus meningkat اللهم بارك,” demikian dikutip akun twitter @GtownMasjid dan akun Instagram @gtownmasjidofficial.
“Kami ingin berbagi berita luar biasa ini dengan saudara-saudari kami. Islam bersinar terang selama masa-masa penuh gejolak ini. Idul Fitri – Semoga Allah menerima Puasa, Doa dan semua amal saleh kita,” ujar unggahan mereka. “Alhamdulillah, Ramadan tahun ini luar biasa dalam banyak hal. Kami sedih melihat Ramadhan telah berlalu.”
Menurut pihak masjid, total warga AS yang memeluk Islam selama bulan Ramadhan ini ada sekitar 244 orang. “Salah satu hal menakjubkan yang ingin kami bagikan adalah bahwa 244 orang memeluk Islam bersama kami selama bulan yang penuh berkah ini,” tambah masjid di Philadelphia AS yang dikelola kelompok Salafi ini.
Islam Berkembang Cepat
Menurut survei Pew Research Center, menjelang tahun 2040, umat Islam diperkirakan akan menjadi kelompok agama terbesar kedua di Amerika Serikat (AS), setelah Kristen. Pada 2050, populasi Muslim Amerika Serikat akan mencapai 8,1 juta orang atau 2,1 persen dari total populasi.
Muslim di Amerika Serikat adalah kelompok yang beragam secara ras dan etnis dan terus berkembang. Dengan akar yang berasal dari abad ke-16, populasi Muslim saat ini tumbuh lebih cepat di pinggiran kota daripada di pusat kota, terutama di wilayah selatan dan barat. Sekarang ada lebih dari 2.100 masjid di AS, naik dari 962 pada tahun 1994.
Dalam sebuah studi lain juga menunjukkan, bagaimana Muslim di AS semakin berkembang di semua bidang. Studi yang dilakukan Institute for Social Policy and Understanding (ISPU), Muslim Amerika paling mungkin memiliki pandangan optimis terhadap arah Amerika Serikat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Banyak Muslim sukarela untuk melayani di militer AS, dengan tingkat dinas militer yang sedikit lebih tinggi dari masyarakat umum. “Jajak pendapat ini menyajikan profil demografis Muslim Amerika yang diperbarui, masuk ke penanda yang sebelumnya disajikan dan yang baru, termasuk dinas militer dan pekerjaan yang diciptakan, untuk lebih menyempurnakan profil komunitas yang tumbuh dan berubah,” ISPU, yang melacak tren yang memengaruhi Muslim Amerika, demikian kesimpulan survei berjudul “American Muslim Poll 2022: A Politics and Pandemic Status Report” ini.*