Hidayatullah.com– Seorang dokter Australia berusia 88 tahun yang ditawan oleh kelompok Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM) selama lebih dari tujuh tahun akhirnya dilepaskan.
Dr Kenneth Elliott dalam keadaan selamat fan baik dan telah berkumpul bersama keluarganya, kata Kementerian Luar Negeri Australia Jumat (19/5/2023).
Dokter itu dan istrinya diculik pada 2016 dekat perbatasan antara Mali dan Burkina Faso, di mana mereka menjalankan sebuah klinik kesehatan selama lebih dari 40 tahun.
AQIM kala itu mengatakan pihaknya telah menculik pasangan tersebut.
Istrinya, Jocelyn, dilepaskan tiga pekan setelah muncul kecaman publik dan ada “arahan” dari pemimpin AQIM agar tidak melibatkan perempuan dalam perang.
Berasal dari Perth, Dr Elliott dan istrinya mengelola klinik berkapasitas 120 tempat tidur di kota Dijbo di Burkina Faso di mana dia merupakan satu-satunya dokter bedah.
Menyusul penculikan mereka, penduduk setempat membuat laman Facebook untuk mengkampanyekan pembebasannya.
“Elliott seorang Burkinabe and seseorang yang berperikemanusiaan… Dia mencerminkan jiwa kemanusiaan yang terbaik,” tulis salah satu unggahan di laman tersebut.
AQIM dan kelompok-kelompok bersenjata lain di kawasan utara dan barat Afrika sejak lama menggunakan penculikan demi uang tebusan sebagai cara menggalang dana.
AQIM, yang berakar dari perang sipil di Aljazair tahun 1990-an, beroperasi di kawasan Sahel di selatan Gurun Sahara dan menyebar ke Mali serta Burkina Faso.
Pada 2013 Prancis, bekas penjajah kawasan itu, mengirimkan 5.000 tentara ke Mali untuk memerangi AQIM dan sekutunya. Pada 2020 pasukan Prancis membunuh pemimpin AQIM Abdelmalek Droukdel.
Namun, Prancis menarik pasukannya karena keberadaan mereka sudah tidak lagi disukai oleh masyarakat setempat.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada aparat Australia yang telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengupayakan pembebasan Dr Elliott dan memberikan dukungan kepada keluarganya,” kata Menteri Luar Negeri Penny Wong dalam sebuah pernyataan seperti dikutip BBC.*