Hidayatullah.com—Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah hari Senin mengutuk pembunuhan bocah Palestina berusia dua tahun oleh pasukan penjajah ‘Israel’. Bocah Palestina yang dimaksud adalah Mohammad Tamimi yang ditembak dibagian kepalanya.
“Saya mengutuk dan sangat sedih atas kematian seorang bocah Palestina berusia 2 tahun, yang terluka parah oleh pasukan keamanan ‘Israel’ di Al-Nabi Saleh,” kata Anadolu Agency mengutip Tor Wennesland di Twitter.
Dia mengatakan “warga sipil, terutama anak-anak terus menanggung beban konflik ini” dan mendesak otoritas ‘Israel’ untuk mengambil tindakan terhadap “mereka yang bertanggung jawab”.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kematian Mohammad Tamimi, 2, yang terluka parah pada hari Kamis ketika pasukan penjajah menembaki sebuah mobil di kota Nabi Saleh dekat Ramallah. Ayahnya juga terluka dalam serangan itu.
Tentara Zionis mengatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan bahwa dua pria Palestina bersenjata diduga melepaskan tembakan ke pemukiman terdekat, mendorong tentara ‘Israel’ untuk menanggapi.
Penjajah mengakui telah salah menembak anak itu dan menyesal telah “melukai non-pejuang dan berusaha mencegah insiden semacam itu.”
Namun, ayah anak tersebut membantah narasi penjajah dan mengklaim bahwa tidak ada baku tembak di daerah tersebut. Ia bahkan menuduh tentara penjajah itu terus menembaki mobilnya.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa bulan terakhir di tengah serangan ‘Israel’ berulang kali di kota-kota Palestina.
Menurut angka Palestina, lebih dari 155 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan ‘Israel’ sejak awal tahun ini. Setidaknya 21 orang pemukim haram ‘Israel’ juga tewas dalam serangan terpisah selama periode yang sama.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Mohammed al-Tamimi ditembak di bagian kepala saat mengendarai mobil di Tepi Barat bersama ayahnya, yang juga terluka. Bocah Palestina Mohammed al-Tamimi, yang baru berusia dua tahun, empat hari kemudian akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. Mohammed al-Tamimi diterbangkan ke rumah sakit Sheba dekat Tel Aviv setelah penembakan pada Kamis malam dan terus dalam kondisi kritis sampai petugas medis mengumumkan kematiannya pada hari Senin (5/6/2023). Ayahnya, Haitham al-Tamimi, 40, masih dirawat di rumah sakit Palestina. Luka-lukanya diyakini tidak mengancam jiwa, lapor The Guardian. *