Hidayatullah.com– Penjual lotre dan bisnis perjudian akan menjadi bagian dari masa lalu di Perlis, Malaysia, setelah Maret 2024 karena pemerintah negara bagian tidak akan memperbarui izin usaha mengundi nasib itu.
Pemerintah Perlis hari Rabu (14/6/2023) secara resmi mengumumkan keputusannya untuk menghentikan perpanjangan izin operasi outlet lotre atau undian, lapor surat kabar lokal berbahasa China Sin Chew Daily seperti dilansir Malay Mail.
Perlis, yang sekarang pemerintahan eksekutifnya dikuasai Perikatan Nasional (PN), merupakan negara bagian keempat di Malaysia yang melarang perjudian. Negara bagian lain tersebut adalah Kelantan, Terengganu dan Kedah, yang saat ini juga dikuasai lembaga eksekutifnya oleh PN.
Anggota exco Perlis bidang perumahan dan pemerintahan daerah Fakhrul Anwar Ismail dalam konferensi pers di Kangar mengatakan bahwa pemerintah negara bagian akan mengambil langkah-langkah guna secara langsung menutup industri lotre atau melarang perjudian. Namun, pada saat yang sama juga akan mengambil cara-cara yang bijak untuk menutup bisnis pengundian nasib itu di wilayah itu.
Fakhrul menegaskan bahwa pemerintah Perlis bersedia mengorbankan pendapatan daerah sebesar RM2,544 setahun dari pemberian izin lotre. Dia juga menegaskan bahwa Menteri Besar Perlis Mohd Shukri Ramli mengatakan hal yang sama kepada anggota exco, yaitu pemerintah tidak aka memperbarui izin bisnis lotre.
Menurut Sin Chew Daily, di Perlis saat ini masih ada enam outlet lotre, tiga berada di Kangar, dua di Padang Besar, satu di Kuala Perlis.
Empat dari outlet itu akan habis masa izinnya pada bulan Juli, September dan Oktober tahun ini. Sementara dua lain akan berakhir izinnya pada Januari dan Maret 2024.*