Hidayatullah.com—Perwakilan Tentara Sudan tiba di Arab Saudi untuk melanjutkan pembicaraan gencatan senjata dengan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), menurut sumber diplomatik Sudan pada hari Minggu, Anadolu Agency melaporkan.
“Keberhasilan negosiasi bergantung pada keseriusan RSF dan komitmen mereka terhadap ketentuan perjanjian,” kata sumber tersebut.
Militer Sudan menangguhkan keikutsertaannya dalam pembicaraan gencatan senjata yang ditengahi oleh Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) pada akhir Mei, sebagai protes atas apa yang disebutnya pelanggaran RSF terhadap perjanjian gencatan senjata.
RSF mengatakan pasukan siap bernegosiasi dengan militer untuk mencapai solusi damai.
“Kami memiliki kemauan politik untuk melanjutkan negosiasi guna mengakhiri penderitaan warga sipil,” kata seorang sumber di kelompok paramiliter.
Tentara Sudan dan RSF telah berperang sejak April dalam konflik yang telah menewaskan sekitar 3.000 warga sipil dan melukai ribuan lainnya, menurut pejabat medis setempat.
Beberapa perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Arab Saudi dan AS antara dua faksi yang bertikai telah gagal mengakhiri kekerasan. Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan bahwa hampir tiga juta orang telah mengungsi akibat konflik tersebut.
Pekan lalu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan bahwa konflik yang sedang berlangsung di Sudan dapat menyebabkan perang saudara skala penuh.*