Hidayatullah.com – Para pengguna media sosial meminta Elon Musk untuk menyediakan jaringan internet miliknya, Starlink, di tengah-tengah pemadaman komunikasi di wilayah Jalur Gaza.
Entitas Zionis ‘Israel’ pada hari Jumat meningkatkan serangan udaranya di Gaza setelah memutuskan internet, listrik, suplai obat-obatan, makanan dan air bersih.
Beberapa pengguna X (sebelumnya Twitter) meminta Musk untuk menggunakan Starlink, layaanan internet satelit yang dioperasikan oleh perusahaan antariksa Amerika, Space X, untuk menyediakan internet di wilayah tersebut.
Menurut pantauan Hidayatullah.com, tagar #starlinkforgaza mulai menjadi tren dengan lebih dari setengah juta postingan di AS.
Elon Musk, yang memiliki perusahaan X dan Space X, belum menanggapi permintaan yang terus meningkat.
Menurut laporan yang dikutip oleh Al Jazeera, miliarder teknologi ini sedang dalam pembicaraan dengan ‘Israel’ untuk meluncurkan layanan Starlink.
“Semuanya dalam kegelapan, tidak ada komunikasi, tidak ada internet, tidak ada listrik. Sudah waktunya untuk Starlink Elon untuk Gaza?” kata seorang pengguna X pada hari Jumat.
“Israel baru saja memutus semua layanan seluler dan akses internet ke Gaza. Maukah Anda memberi mereka akses Starlink seperti yang Anda berikan kepada Ukraina beberapa waktu lalu? Atau apakah Anda ingin diam saja terhadap genosida di Gaza?” kata pengguna lainnya.
“Gaza sedang dibombardir, internet dan telekomunikasi terputus. Mereka membutuhkan Starlink segera,” kata netizen lain.
Hamas mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa pemutusan sebagian besar internet dan komunikasi oleh ‘Israel’, dan melakukan serangan udara menandakan “niat negara itu untuk melakukan lebih banyak pembantaian dan genosida yang jauh dari sorotan media dan dunia.”
“Kami menganggap penjajah, Washington, dan ibukota-ibukota Barat yang mendukungnya bertanggung jawab penuh atas serangkaian pembantaian keji dan dampaknya,” kata Hamas dalam pernyataan tersebut.
Baca juga: Tidak Terdeteksi ‘Israel’, Brigade Al-Qassam Pakai Jaringan Telepon Kabel Bawah Tanah
Sebelumnya, Elon Musk menyumbangkan layanan internet Starlink untuk Ukraina saat berkonflik dengan Rusia. Kala itu SpaceX milik Elon menyediakan 4.000 satelit sejak awal perang Ukraina Rusia pada 2022 lalu.