Hidayatullah.com– Paus Fransiskus menunda sejumlah pertemuan disebabkan akibat radang di bagian paru-paru dan kesulitan bernapas yang dialaminya, kata Vatikan hati Senin (27/11/2023).
Matteo Bruni, direktur kantor pers Vatikan, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirim lewat surel bahwa hasil CT scan menampik adanya pneumonia, tetapi dokter sudah memasukkan kanula untuk memberikan antibiotik. Paus Fransiskus kehilangan sebagian dari salah satu paru-parunya setelah menderita penyakit sekitar 50 tahun yang lalu.
Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma pertama yang berasal dari Benua Amerika, bulan depan akan memasuki usia 87 tahun. Dia kerap jatuh sakit beberapa waktu belakangan dan harus menggunakan kursi roda, dan terpaksa membatalkan banyak acara.
Meskipun demikian, Bruni menegaskan bahwa kondisi Paus Fransiskus saat ini masih bagus dan kondisi pernapasannya membaik.
Seorang pembantu Paus, Rev. Paolo Braida, membacakan tradisi pesan Minggu, sementara Fransiskus duduk diam di sampingnya.
Pemimpin Katolik itu tampak lesu dan tarikan napasnya pendek, diselingi batuk sesekali.
“Saudara-saudara terkasih. Selamat hari Minggu. Hari ini, saya tidak bisa tampil di jendela karena saya menderita peradangan di paru-paru,” kata Paus Fransiskus dalam pernyataan yang dibacakan asistennya, seperti dilansir NBC News.
Vatikan mengatakan pada hari Sabtu bahwa audiensi dengan Paus dibatalkan karena dia mengalami “flu ringan”.
Pada hari Senin, Paus Fransiskus menerima Presiden Paraguay, Santiago Peña Palacios, di Vatikan sesuai jadwal yang sudah diagendakan.
Paus Fransiskus menjalani operasi pada bulan Juni tahun ini untuk mengobati hernia dan menghilangkan bekas luka yang menyakitkan dari operasi sebelumnya. Ketika seorang reporter bertanya bagaimana keadaannya ketika meninggalkan rumah sakit, dia menjawab: “Masih hidup.”
Pada tahun 2021, wakil Yesus di Bumi asal Argentina itu menjalani operasi pada bagian perut. Sepanjang 13 inci ususnya dipotong oleh dokter karena mengalami penyempitan.*