Hidayatullah.com– Paul Mackenzie, seorang pendeta di Kenya yang mengajak pengikutnya untuk melaparkan diri demi bertemu Yesus, dijerat dengan 238 dakwaan pembunuhan tidak disengaja bersama dengan istrinya dan 93 orang lain.
Dakwaan tambahan dikenai atas Mackenzie dan kawan-kawan setelah pekan lalu mereka dijerat dengan pasal terorisme.
Dia dituduh mendorong para pengikut sektenya Good News International Church untuk pindah ke Shakahola, sebuah kawasan hutan di pesisir Kenya, dan melaparkan diri di sana demi “berjumpa dengan Yesus”.
Sebanyak 429 mayat, termasuk anak-anak, ditemukan di dalam sejumlah kuburan di hutan itu. Kebanyakan jasad menunjukkan tanda kelaparan, tetapi beberapa di antaranya – termasuk anak-anak – menunjukkan bekas luka akibat dipukul atau diserang.
Sebanyak 238 korban kehilangan nyawanya antara Januari 2021 dan September 2023 di Shakahola, menurut sejumlah media lokal yang mengutip dokumen pengadilan.
Mackenzie dan para terdakwa lain menyatakan dirinya tidak bersalah saat dihadirkan dalam persidangan hari Selasa (23/1/2024) di kota Mombasa, lansir BBC.
Mackenzie ditempatkan di dalam tahanan sejak penangkapannya pada bulan April 2023.*