Hidayatullah.com—Sedikitnya 18 orang warga Libanon diusir dari Qatar, setelah negara-negara yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk (GCC) berjanji akan memberantas gerakan Syiah Hizbullah di wilayah mereka.
“Delapan belas orang Libanon telah diusir dari Qatar, menyusul keputusan GCC,” kata seorang sumber yang tidak disebutkan namanya kepada AFP. Orang itu mengatakan tidak tahu apakah belasan orang itu adalah anggota Hizbullah.
Pada 10 Juni lalu, GCC memutuskan akan mengambil tindakan terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kelompok Syiah bersenjata asal Libanon, Hizbullah. Mereka yang terkait dengan Hizbullah akan dicabut izin tinggalnya dan diblokir transaksi perdagangan dan keuangannya.
Dalam keputusan itu negara-negara GCC, salah satunya Qatar, mendesak pemerintah Libanon agar mengambil tindakan tegas terhadap Hizbullah, yang turut campur dalam konflik Suriah dengan mengirimkan ribuan pasukan membantu rezim Presiden Bashar al-Assad membantai rakyat dan memerangi kelompok oposisi.
Sama seperti Hizbullah, Presiden Assad merupakan penganut Syiah. Sementara Suriah berpenduduk mayoritas Muslim (Sunni).
Dilansir AFP (22/6/2013), hari kamis Dubes Arab Saudi di Libanon Ali Awwad Assiri, yang ditanya apakah negaranya juga akan mengusir warga Libanon, mengatakan bahwa keputusan GCC itu hanya mengenai pihak-pihak yang terkait dengan Hizbullah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Hizbullah telah berbuat kesalahan terhadap dirinya sendiri, sektenya dan negaranya. Keputusan ini mengenai mereka yang terpedaya [oleh Hizbullah],” kata Assiri kepada stasiun televisi Libanon Future TV.
Hizbullah sempat mendapat angin segar dari Muslim di kawasan Arab dan Teluk saat perang dengan Israel tahun 2006.*