Hidayatullah.com—Fenomena bulliying atau perundungan saat ini bukan hanya di terjadi di pendidikan menengah, melainkan sudah merambah di sekolah dasar (SD). Hal ini disampaikan Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden (KSP) Erlinda.
“Kita tau perundungan saat ini bukan hanya terjadi di sekolah menengah pertama, atas, atau di perkuliahan. Tapi juga sampai ke sekolah dasar,” katanya saat berbincang dengan Pro3 RRI, Sabtu (27/1/2024).
Menurutnya, untuk menangani perundungan di satuan pendidikan mempunyai tantangan tersendiri. Ia menilai masih banyak tenaga pengajar yang fokus pada nilai akademik.
“Boleh dikatakan masih banyak mereka tertuju kepada ranah kognitif. Padahal ada setiap aspek, seperti pembentukan karakter, jadi tidak hanya nilai akademik saja,” ujarnya.
Ia menilai, salah satu simpulnya adalah bounding atau kelekatan guru dan orang tua murid. Tentu pemerintah berharap proses kelekatan itu terjadi.
“Tidak banyak yang memahami bagaimana psikologi itu sendiri. Kita tahu manusia bisa berubah perilakunya jika kita sentuh pada suatu hal yang benar melalui psikologi,” katanya menegaskan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebab, kata dia, psikologi itu merupakan tumbuh kembang yang harus diperhatikan. Baginya, pendidikan psikologi sendiri saat ini masih sangat minim di sentuh dalam jenjang aspek pendidikan.
“Kita liat benchmark di Finlandia, Jepang, dan Eropa, itu kelekatan antara pengajar dengan anak itu sangat luar biasa. Itulah yang harus kuatkan,” ucapnya.*