Hidayatullah.com – Tentara penjajah “Israel” yang menyamar sebagai dokter, perawat dan warga sipil menyerbu sebuah rumah sakit di Kota Jenin, Palestina yang diduduki. Di sana mereka membunuh tiga pemuda Palestina, termasuk dua bersaudara, dengan menggunakan peredam suara.
Sepuluh personil pasukan khusus “Israel” berpakaian seperti dokter dan perawat, serta warga sipil biasa sambil menenteng senjata otomatis menyerbu Rumah Sakit Ibnu Sina dan menggunakan alat peredam suara untuk membunuh tiga anak muda, lapor WAFA pada hari Selasa, mengutip sumber-sumber di rumah sakit tersebut.
Ketiga warga Palestina yang terbunuh diidentifikasi sebagai Mohammad dan Basil Al Ghazzawi, dan Mohammad Jalamna, dengan Basil yang berusia 25 tahun merupakan pasien rumah sakit tersebut dan sedang menerima perawatan medis ketika tentara “Israel” menyerang, kata kantor berita itu.
Dalam sebuah video viral yang diposting di platform media sosial X, tentara “Israel” terlihat mengacungkan senjata dan meneror staf dan pasien di dalam rumah sakit. Salah satu tentara, yang berpakaian serba hitam, terlihat memaksa seorang warga Palestina untuk berlutut dengan tangan terangkat.
Kepanikan terlihat di antara mereka yang berada di dalam rumah sakit ketika tentara “Israel” masuk dengan senjata di tangan mereka dan tampak berteriak-teriak kepada para pasien.
Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mendesak PBB dan kelompok-kelompok hak asasi internasional untuk mengakhiri kejahatan Israel setiap hari di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, serta untuk melindungi lembaga-lembaga kesehatan Palestina dari serangan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kelompok-kelompok Palestina di Jenin telah menyerukan aksi mogok massal untuk memprotes pembunuhan warga Palestina.
Ketegangan telah meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki sejak perang “Israel” di Gaza dimulai pada 7 Oktober.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 380 warga Palestina telah terbunuh oleh pasukan “Israel” di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober, dan lebih dari 4.000 orang lainnya terluka.*
Baca juga: Satu Regu, Termasuk Komandan Pasukan Khusus Golani Tewas Dihabisi Pejuang Palestina