Hidayatullah.com– Suhu udara di Delhi mencapai rekor tertinggi 52,9 derajat Celsius, sementara pihak berwenang memperingatkan terjadi kelangkaan air di ibu kota India itu.
Dilansir The Guardian, peringatan gelombang panas sudah disampaikan di sebagian besar wilayah India sejak pekan lalu, tetapi hari Rabu (29/5/2024) India Meteorological Department (IMD) mengatakan temperatur di daerah suburban Mungeshpur telah mencapai 50 derajat Celsius untuk pertama kalinya.
Suhu udara tercatat 9 derajat lebih tinggi dibandingkan perkiraan, kata IMD, setelah sebelumnya pada hari Selasa suhu mencapai 49,9C di Mungeshpur dan Narela, atau memecahkan rekor sebelumnya pada 2002 yang mencapai 49.2C.
Pada hari Rabu kawasan gurun Phalodi di Rajasthan juga tercatat lebih tinggi dari rekor 51C pada 2016.
Pihak berwenang memperingatkan risiko kelangkaan air disebabkan hawa panas meningkatkan konsumsi air.
Sameer Prakash, seorang pedagang sayur keliling, biasanya berada di luar rumah sampai pukul e siang, menunggu par pelanggan keluar dari rumah-rumah mereka yang ber-AC.
Secara bergantian dia memercikkan air ke sayuran supaya tidak layu dan ke kepalanya supaya tidak mengalami heatstroke.
“Mau bagaimana lagi? Tidak ada yang memberi anak-anak saya mkn kecuali saya pulang membawa uang. Kerja ya kerj. Harus dilakukan,” ujarnya.
“Terik matahari membuat sayuran lalu jadi saya kulakan lebih sedikit dibandingkan biasanya, karena kalau tidak laku, sayurannya membusuk.”
Banyak orang menuding hawa panas disebabkan angin yang bertiup dari negara bagian Rajasthan, di mana pada hari Selasa suhu udara mencapai 50,5C.*