Hidayatullah.com – Ketua MUI KH Cholil Nafis turut mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya pemimpin Hamas Ismail Haniyah dalam serangan ‘Israel’ saat berkunjung ke Iran pada Rabu (31/08/2024).
“Inna lillahi wa inna ilaihi Raji’un ikut berduka atas wafatnya almarhum al-syahiid Ismail Haniya, pejuang kemerdekaan Palestina Allahummaghfirlahu warhamhu wa’fu ‘anhu. Alfatihah,” tulis KH Cholil Nafis, Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah di X.
Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah itu juga menghimbau pengelola masjid seluruh Indonesia untuk menggelar shalat ghaib seusai shalat Jumat.
“Mhn kpd ta’mir masjid se- Indonesia utk melaksanakan shalat ghaib seusai shalat jum’at,” lanjutnya melalui akun resmi @cholilnafis pada Rabu (31/08).
Bagaimana syahidnya Ismail Haniyah?
Ismail Haniyah, pemimpin gerakan perlawanan Islam Hamas, syahid saat bangunan tempat ia tinggal dihantam “proyektik dari udara”, menurut media pemerintah Iran.
Haniyah dan seorang pengawal pribadinya, yang diidentifikasi sebagai Wasim Abu Shaaban, dikonfirmasi terbunuh – tanpa ada korban lain yang diumumkan.
Kediaman Haniyah dilaporkan merupakan sebuah bangunan yang diperuntukkan bagi para veteran militer Iran.
Ketua politbiro Hamas, yang tinggal di luar Jalur Gaza sejak 2019, telah berulang kali melakukan perjalanan ke Iran dan banyak negara lain sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina.
Haniyah berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden moderat Masoud Pezeshkian di antara 110 delegasi asing, menurut pihak berwenang Iran.
Dia terbunuh beberapa jam setelah memeluk hangat Pezeshkian di lantai parlemen setelah mengucapkan sumpah jabatannya, ketika para anggota parlemen dan pejabat meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung perjuangan Palestina.*