Hidayatullah.com– Presiden Ukrainia Volodymyr Zelenskiy berjanji akan memperkuat independensi spiritual “ negaranya, bersikeras akan mengupayakan pelarangan bagi gereja-gereja Kristen Ortodoks yang memiliki keterkaitan dengan Rusia.
“Saya baru saja menghadiri pertemuan – sebuah rapat persiapan – perihal keputusan yang akan memperkuat independensi spiritual bangsa Ukraina,” kata Zelenskiy dalam rekaman video yang disiarkan Sabtu malam (10/8/2024) seperti dilansir Reuters.
“Kita harus mencabut peluang terakhir Moskow untuk mengekang kebebasan rakyat Ukraina. Dan keputusan untuk ini harus 100% efektif. Kami akan memastikannya,” kata Zelenskiy.
Parlemen tahun lalu memberikan persetujuan awal terhadap sebuah rancangan undang-undang yang akan melarang kegiatan organisasi keagamaan yang berafiliasi dengan pusat-pusat pengaruh “di negara yang melakukan agresi bersenjata terhadap Ukraina”.
Namun, upaya bulan lalu untuk meloloskan RUU itu di tingkat akhir masih belum terwujud. Sebagian anggota parlemen Ukraina menyatakan kekhawatiran bahwa RUU ini akan menghadapi tentangan dari kalangan konservatif Partai Republik di Amerika Serikat, negara pendukung terbesar Ukraina dari negara-negara Barat, dengan alasan bahwa RUU itu mengekang kebebasan beragama.
Mayoritas penduduk Ukraina memeluk ajaran Kristen Ortodoks yang secara tradisional merupakan cabang dari Gereja Ortodoks Rusia. Namun, sejak mendapatkan pengakuan dari hierarki Ortodoks dunia pada 2019 gereja Ortodoks Ukraina diakui sebagai gereja independen.
Keanggotaan gereja independen Ukraina itu, yang loyal kepada patriark di Kyiv, semakin bertambah sejak pasukan Rusia melakukan invasi terhadap wilayah Ukraina pada Februari 2022. Namun, gereja minoritas yang terkait dengan Moskow masih tetap memiliki pengaruh, dan pemerintah Ukraina menuduh mereka membantu invasi dan mencoba meracuni opini publik.
Ukraina banyak menangkapi dan mempidanakan tokoh-tokoh dan rohaniwan gereja yang masih berkiblat ke Moskow dengan tuduhan pengkhianatan. Setidaknya satu rohaniwan terkemuka mereka dikirim ke Rusia sebagai bagian dari pertukaran tahanan.*