Hidayatullah.com – Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah melantik Nazir Mohammed Ayyad sebagai Mufti Agung Mesir yang baru, menurut pengumuman Haiyah Kibar Ulama Al-Azhar pada Ahad (11/08/2024).
Pengumuman tersebut mengatakan bahwa Ayyad, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Akademi Riset Islam Al-Azhar, ditunjuk atas rekomendasi dari Grand Syekh Al-Azhar Ahmed At-Tayyib.
Masa jabatan Mufti Agung sebelumnya, Shawki Allam, baru saja berakhir. Beliau dilantik pada tahun 2013 namun masa jabatannya diperpanjang oleh pemerintah Mesir pada tahun 2017.
Ayyad datang ke posisi tersebut dengan latar belakang sebagai profesor akidah dan filsafat dan wakil dekan fakultas Studi Islam dan Arab untuk Anak Perempuan di Kafr El-Sheikh.
Dia juga merupakan anggota Asosiasi Dunia untuk Lulusan Al-Azhar, Tim Perlindungan Lingkungan dan Pengendalian Kecanduan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Rumah Keluarga Mesir, sebuah organisasi yang berusaha mempromosikan kohesi dan koeksistensi antara kelompok-kelompok agama besar di Mesir.
Sebagai Mufti Agung, Ayyad akan mengepalai Darul Ifta Mesir, sebuah badan yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan pendapat dan fatwa keagamaan.
Didirikan pada tahun 1895 sebagai badan keagamaan yang secara administratif dan finansial independen dari pemerintah, Darul Ifta merupakan badan yang berhubungan dengan pemerintah Mesir terkait masalah hukum Islam.
Jabatan mufti agung juga terkait erat dengan penerbitan vonis hukuman mati, dimana mufti diharuskan untuk meratifikasi eksekusi mati.*
Baca juga: Mufti Agung Oman Serukan Umat Islam Kirim Bantuan Uang untuk Palestina