Hidayatullah.com– Orang-orang muda yang tergabung dalam organisasi Pemuda PAS Malaysia didorong untuk mempelajari bahasa non-Melayu yang banyak dipakai masyarakat setempat, seperti Mandarin dan Tamil, guna meraih dukungan suara dari masyarakat selain etnis Melayu.
Ketua Pemuda PAS Afnan Hamimi Taib Azamudden, saat berpidato di hadapan delegasi peserta muktamar Pemuda PAS di Temerloh, Pahang, hari Rabu (11/9/2024) menekankan bahwa mempelajari bahasa Mandarin dan Tamil akan menjadi aset berharga dalam memperoleh dukungan dari pemilih non-Melayu. Dan dia mengimbau anggota Pemuda PAS untuk bertanggung jawab secara pribadi atas hal ini, dan tidak menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus pusat partai yang memiliki sumber daya terbatas.
“Jika kita perlu mengikuti kelas bahasa Mandarin, belajarlah. Jika perlu berbicara bahasa Tamil, belajarlah,” kata Afnan, seperti dilansir Malaysiakini.
“Dengan menguasai bahasa selain bahasa Melayu, kita dapat berkomunikasi dan terhubung lebih baik dengan orang-orang non-Melayu,” imbuhnya.
Afnan juga mengingatkan anggota Pemuda PAS untuk menghilangkan anggapan bahwa semua pemilih non-Melayu mendukung DAP – partai politik yang didominasi keturunan Tionghoa dan non-Muslim – dan menekankan bahwa banyak orang bukan Melayu yang tidak mendukung oposisi atau Pakatan Harapan.
Sementara itu Wakil Presiden PAS Datuk Seri Tuan Ibrahim Tuan Man, di acara yang sama, menyoroti tentang hambatan bahasa yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Ia mengatakan, kesalahpahaman kerap terjadi karena ras yang berbeda tidak memahami bahasa masing-masing, sehingga menimbulkan rasa saling curiga.
Ia juga mengatakan bahwa Bahasa Malaysia harus dipromosikan sebagai bahasa umum di masyarakat guna mengatasi hambatan dalam komunikasi.
“Salah satu faktor yang menimbulkan kecurigaan adalah bahasa. Kalau semua orang berbicara dalam satu bahasa, itu akan mengurangi kemungkinan timbulnya asumsi-asumsi yang salah,” tegasnya seperti dikutip Malaysiakini.