Hidayatullah.com—Islam Bosnia adalah sebuah fenomena yang unik dan istimewa. Kaum Muslim Bosnia adalah serumpun etnis Bosno-Eropa yang memeluk dan mendalami Islam semenjak 600 tahun silam. Umat Islam Bosnia mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi jembatan antara Timur dan Barat, perantara Islam menuju Eropa, begitu juga sebaliknya.
Demikian diungkapkan oleh Mustava Hadsich, Imam Besar dan Mufti Bosnia, dalam wawancaranya dengan sebuah majalah Islam yang terbit di Jerman, Islamische Zeitung, saat ia berkunjung ke Bosnien-Kulturgemeinde (Pusat Budaya Bosnia) di Kolonia, Jerman, beberapa waktu lalu, sebagaimana dilansir Islamonline (30/8).
“Kami adalah orang-orang Eropa yang memiliki akar tradisi Islam. Orang-orang Bosnia telah memeluk dan mendalami Islam sejak enam abad silam. Di Bosnia, kami hidup berdampingan dengan orang-orang Kristen dan Yahudi tanpa harus terlibat konflik.”
Hadsich menyatakan negerinya sebagai contoh nyata fenomena dialog antar agama dan peradaban. Di Sarajevo, tutur Hadidich, orang akan mudah menemukan sebuah mesjid berdampigan dengan gereja dan synagog.
Hadsich menambahkan, Bosnia memiliki fenomena keberislaman yang khas dan unik, yang berbeda dari fenomena keberislaman di Arab atau di Turki. hal ini sebagai hasil perpaduan antara budaya Islam dengan budaya Eropa, karena bagaimanapun Bosnia terletak di Eropa Tenggara, dan berdampingan dengan negara-negara Uni Eropa.
“Akar budaya dan tradisi Bosnia adalah Arab. hal ini karena semenjak Islam masuk ke Bosnia dan ke negara-negara Balkan lainnya pada abad ke-15 silam, bahasa Arab menjadi bahasa agama, pemerintahan, dan ilmu pengetahuan. Namun demikian, orang-orang Bosnia sekarang jauh lebih terbuka, moderat, dan modern dari pada orang-orang Arab atau Turki,” kata Hadsich.
Keterbukaan, kemoderatan, dan kemodernan inilah yang pada gilirannya menjadi modal besar Bosnia untuk menjadi media dakwah Islam yang maksimal di benua Eropa. [iol/atj/hidayatullah.com]