Hidayatullah.com– Seorang pria Rusia yang ditahan pada bulan Februari karena membakar Al-Qur’an dikenai dakwaan pengkhianatan oleh jaksa penuntut yang menuduhnya menyebarkan rekaman video pergerakan militer Rusia ke Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan, kantor Kejaksaan Agung Rusia mengatakan bahwa Nikita Zhuravel, 20, dituduh mengirim rekaman kereta barang yang membawa pesawat tempur, serta informasi tentang pergerakan sebuah kendaraan terkait pangkalan militer Rusia ke seorang agen intelijen Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan, pihak kejaksaan Rusia mengatakan Zhuravel menawarkan diri untuk mengirim data yang dimilikinya kepada agen intelijen Ukraina tersebut, lansir Reuters Kamis (3/10/2024).
Zhuravel saat ini menjalani hukuman tiga setengah tahun penjara setelah divonis bersalah atas tuduhan menyinggung umat beragama karena membakar Al-Qur’an di kota asalnya Volgograd.
Kasusnya menarik perhatian internasional tahun lalu ketika pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mempublikasikan sebuah video yang memperlihatkan putranya, Adam, sedang memukul dan menendang terdakwa saat dia berada di sel tahanan menunggu persidangan.
Sebelumnya, pihak penyidik Rusia memindahkan kasus pembakaran Qur’an tersebut ke Chechnya. Komite Investigasi yang menangani kejahatan serius mengatakan keputusan tersebut diambil karena mereka menerima banyak pesan dari warga Chechnya, republik yang tergabung dalam federasi Rusia dan berpenduduk mayoritas Muslim, meminta untuk ditetapkan sebagai pihak yang terluka akibat perbuatan Zhuravel itu.*