Hidayatullah.com– China menutup ribuan sekolah taman kanak-kanak (TK) disebabkan penurunan tajam angka kelahiran menyebabkan jumlah anak yang mendaftar sekolah itu juga menurun.
Pada 2023, jumlah sekolah TK berkurang lebih dari lima persen, dengan 14.808 penutupan, menandai penurunan dua tahun berturut-turut. Pendaftaran menurun 11, 55 persen atau 5,35 juta anak, menjadi sekitar 40,9 juta anak yang didaftarkan bersekolah di TK, yang merupakan penurunan berturut-turut selama tiga tahun.
Sekolah dasar di seluruh penjuru China juga berkurang 3,8 persen jumlahnya.
Hanya sembilan juta kelahiran yang tercatat di China pada tahun 2023 – terendah sejak tahun 1949.
“Pengelola TK perlu melakukan penyesuaian secara strategis untuk menghadapi tantangan baru, seperti memperluas pendidikan anak usia dini supaya mencakup anak di bawah usia tiga tahun dan membangun sistem perawatan-pendidikan terpadu,” kata He Yafu, seorang demograf independen berbasis di Provinsi Guangdong seperti dikutip South China Morning Post Selasa (29/10/2024).
Pekan lalu, China dikabarkan memulai survei besar-besaran untuk menyelidiki kekhawatiran masyarakat tentang memiliki anak, di tengah terus menurunnya angka kelahiran meskipun pemerintah sebelumnya telah melakukan inisiatif untuk meningkatkan angka kelahiran.
Survei itu, yang akan melibatkan 30.000 peserta dari 1.500 komunitas, bertujuan untuk mengungkap alasan di balik keengganan tersebut dan menginformasikan ke masyarakat tentang kebijakan pemerintah untuk menaikkan angka kelahiran.*