Hidayatullah.com– Iran memprotes keputusan Jerman yang menutup semua konsulatnya, menyebut tindakan itu sebagai “sanksi” terhadap orang Iran yang tinggal di Jerman.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada hari Kamis (31/10/2024) mengumumkan bahwa tiga konsulat Iran akan ditutup di Jerman sebagai tanggapan atas eksekusi warga negara ganda Jerman-Iran Jamshid Sharmahd.
“Penutupan Konsulat Iran di Jerman merupakan sanksi terhadap warga negara Iran yang tinggal di negara tersebut — yang sebagian besar juga memiliki kewarganegaraan Jerman,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, hari Jumat (1/11/2024), memprotes tindakan Jerman itu lewat media sosial.
Pada hari Kamis, Jerman memerintahkan penutupan konsulat Iran di Frankfurt, Hamburg, dan Munich, tetapi mengatakan kedutaan besar di Berlin akan tetap buka.
“Kami sudah berulang kali dan dengan tegas menjelaskan kepada Teheran bahwa eksekusi seorang warga negara Jerman akan menimbulkan konsekuensi serius,” kata Menteri Luar Negeri Baerbock saat mengumumkan penutupan tersebut.
Pada hari Senin, Iran mengatakan telah mengeksekusi Sharmahd setelah ia divonis hukuman mati pada tahun 2023 atas tuduhan “kerusakan di Bumi” terkait dengan serangan tahun 2008 terhadap sebuah masjid dan sejumlah insiden lainnya.
Pemerintah Jerman, keluarga, dan aktivis hak asasi manusia menolak tuduhan terhadapnya dan menganggap persidangan Sharmahd tidak adil.
Baerbock juga mengatakan Jerman akan meminta sanksi Uni Eropa terhadap mereka yang terlibat dalam eksekusi Sharmahd, termasuk terhadap Korps Garda Revolusi Iran.
Sementara itu, warga Jerman diimbau untuk tidak melakukan perjalanan dan segera meninggalkan Iran.
“Kami ingin menyelamatkan warga Jerman lainnya dari nasib yang sama [seperti Jamshid Sharmahd,” kata jubir Kementerian Luar Negeri Sebastian Fischer hari Jumat, seperti dilansir DW.*