Hidayatullah.con—Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi’i, menegaskan bahwa Kementerian Agama bukan milik satu kelompok. Kementerian Agama milik seluruh anak bangsa.
Hal ini disampaikan Wamenag saat menutup Kick Off Meeting Strategi dan Arah Kebijakan Kementerian Agama 2025-2029 di auditorium HM Rasjidi, gedung Kementerian Agama, Jakarta. Giat ini mengusung tema “Menyatukan Langkah, Mewujudkan Daya Saing Umat untuk Kemaslahatan Masa Depan”.
Hadir, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama. Ikut secara daring, para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, dan Kepala Kankemenag Kab/Kota seluruh Indonesia.
Wamenag Romo Muhammad Syafi’i menyampaikan salah satu Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI yaitu, demokrasi Indonesia. Ia menjelaskan bahwa demokrasi yang dianut Indonesia berbeda dari negara lain dan menganut asas Pancasila.
“Presiden Prabowo mengatakan kenapa kita harus mengikut demokrasi bangsa lain yang wajib ada oposisi. Demokrasi kita adalah demokrasi Pancasila,” tegasnya.
“Yang mau saya sampaikan melalui asta cita ini, mungkin secara alami kita bekerja dengan ada faksi-faksi. Sekarang, mari kita bekerja untuk bangsa dan negara. Bukan untuk dan atas nama faksi,” sambung Wamenag Romo Syafii.
Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia dikenal dengan heterogenitasnya, maka Kementerian Agama pun memiliki identitas yang sama.
“Bahwa Kementerian agama itu bukan milik satu kelompok, tapi milik semua kelompok yang merupakan anak bangsa Indonesia. Jadi pendekatannya, pendekatannya adalah pendekatan kualitatif, pendekatannya adalah pendekatan tujuan yang hendak dicapai,” pungkasnya.*