Hidayatullah.com– Sebuah pesawat komersial American Airlines yang membawa 60 penumpang dan empat kru ditabrak sebuah helikopter militer Black Hawk milik US Army ketika akan mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington DC.
Helikopter yang terlibat dalam kecelakaan itu sedang ambil bagian dalam latihan penerbangan lapor NBC dan Reuters seperti dilansir The Guardian Rabu malam (29/1/2026).
“Kami konfirmasi bahwa pesawat yang terlibat dan insiden malam ini adalah sebuah helikopter Army UH-60 dari Bravo Company, 12th Aviation Battalion, dari Davison Army Airfield Fort Belvoir yang sedang melakukan pelatihan terbang,” kata seorang pejabat militer kepada NBC, seraya menambahkan keterangan lebih lanjut akan disampaikan kemudian apabila sudah tersedia.
Federal Aviation Administration mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 9 malam ketika sebuah pesawat komersial regional yang berangkat dari Wichita, Kansas, bertabrakan di udara dengan helikopter militer itu saat sedang bergerak mendekati landasan Bandara Reagan, yang terletak hanya tiga mil ke arah selatan dari Gedung Putih dan US Capitol.
American Airlines penerbangan 5342 sedang berada di ketinggian sekitar 400 kaki dan bergerak dengan kecepatan 140 mil/jam menuju landasan pacu bandara untuk mendarat ketika tiba-tiba kehilangan kendali ketinggian di atas sungai Sungai Potomac, menurut data yang diterima dari transponder radionya. Pesawat Bombardier CRJ-701 buatan Kanada itu memiliki dua mesin jet dan diproduksi pada 2004 dengan kapasitas penumpang sampai 70 orang.
Beberapa menit sebelum mendarat, pihak air traffic controllers (ATC) bertanya kepada pilot pesawat yang akan tiba itu apakah bisa mendarat di landasan pacu 33 yang lebih pendek di Bandara Reagan dan pilotnya menjawab bisa. Pihak ATC kemudian memberikan izin pesawat tersebut untuk mendarat di runway 33. Data dari situs-situs pemantau penerbangan menunjukkan pesawat tersebut bergerak untuk mendekati landasan pacu yang baru dibuat tersebut.
Kurang dari 30 detik sebelum tabrakan terjadi, pihak ATC bertanya kepada pilot Black Hawk apakah pesawat komersial yang akan mendarat itu terlihat oleh mereka. Kemudian suara dari radio pihak ATC mengatakan: “PAT 25 pass behind the CRJ” – yang menunjukkan posisi helikopter berada di belakang pesawat tersebut. Hanya hitungan detik setelah itu keduanya bertabrakan.
Transponder radio di pesawat berhenti melakukan transmisi sekitar 2.400 kaki dari landasan pacu, yang artinya posisi terakhir mereka berada di atas sungai yang bersebelahan dengan lokasi pendaratan.
Menyusul kejadian itu pihak ATC sibuk melakukan pengalihan pendaratan pesawat-pesawat lain. Sementara petugas kedaruratan bergegas melakukan pencarian dan penyelamatan di dalam sungai.
Video dari kamera pengawas yang berada di Kennedy Center, yang terletak di daerah sekitar lokasi kejadian, menunjukkan dua cahaya dari badan pesawat yang kemudian bertumbukan dan membentuk bola api. (Lihat videonya di bawah)
Tim penyidik akan akan menelusuri hal-hal yang terjadi di masa-masa menjelang peristiwa itu, termasuk kontak dengan pihak ATC dan hilangnya ketinggian yang dialami pesawat penumpang nahas itu.
Bandara Nasional Ronald Reagan terletak di pinggiran Sungai Potomac, di bagian barat daya ibu kota Amerika Serikat, Washington DC. Letak bandara itu menjadikannya lebih disukai dibandingkan Bandara Internasional Dulles yang jauh lebih besar, yang terletak lebih jauh di Virginia.*