Hidayatulla.com—Dalam sebuah pertemuan bersejarah yang digelar di Konferensi Nasional Palestina di Islamabad, para ulama terkemuka Pakistan secara terbuka mendukung seruan jihad militer melawan penjajah ‘Israel’, mengutuk kebungkaman dunia Islam, serta mendeklarasikan boikot total terhadap produk dan negara yang mendukung penjajahan Zionis.
“Jika tentara dari negara-negara Muslim tidak terlibat dalam jihad di Gaza, apa tujuan mereka?” ujar Mufti Muhammad Taqi Usmani di acara “Konferensi Nasional Palestina”, Kamis, 10 April 2025, di Islamabad, Pakistan.
“Kami sudah duduk setahun lalu dalam solidaritas. Apa yang berubah? Tidak ada, kecuali lebih banyak pembantaian.”
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Mufti Muhammad Taqi Usmani, Mufti Munib Ur Rehman, Saad Rizvi, dan Maulana Fazlur Rehman ini menjadi panggung utama bagi “deklarasi fatwa jihad”, sebuah keputusan agama yang menyerukan aksi militer kolektif negara-negara Muslim untuk membela Palestina.
Di acara bertema “Solidaritas Umat, Pembebasan Palestina” dalam suasana yang emosional dan penuh keprihatinan atas genosida yang tengah berlangsung di Gaza, para ulama menggambarkan tindakan penjajah ‘Israel’ sebagai “terorisme negara dan kejahatan perang yang nyata”, dengan lebih dari 60.000 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, menjadi syahid.
Mufti Munib Ur Rehman menyerukan bahwa saatnya telah tiba bagi dunia Muslim untuk bertindak, bukan hanya berdoa dan mengutuk.
Ia menyebut diamnya pemerintah Muslim sebagai “pengkhianatan terhadap ajaran Islam dan cita-cita Muhammad Ali Jinnah”.
“Jika bukan sekarang kita membela Masjid Al-Aqsa dan Gaza, lalu kapan lagi? Ini bukan saatnya berdiam diri,” ujarnya Mufti Munib Ur Rehman.
Jihad Militer adalah Fardhu ‘Ain
Konferensi ditutup dengan deklarasi resmi fatwa, ditandatangani oleh puluhan ulama lintas mazhab. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa:
“Jihad melawan ‘Israel’ bukan lagi pilihan, melainkan fardhu (kewajiban) bagi seluruh pemerintahan Muslim.”
Selain seruan jihad, konferensi juga menetapkan “Hari Solidaritas Palestina” pada Jumat, 11 April 2025, dan mendesak boikot total terhadap produk ‘Israel’ dan perusahaan yang mendukung pendudukan.
Seruan Boikot
Ia bahkan menyarankan agar dana umrah dialihkan untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, serta mengingatkan kembali sikap historis Pakistan terhadap ‘Israel’.
“Jinnah menyebut ‘Israel’ sebagai negara ilegal. Sikap itu masih berlaku hari ini.”
Deklarasi konferensi juga mengutuk keras kegagalan Dewan Keamanan PBB dan Mahkamah Internasional, menyebut mereka “bisu dan tidak bertindak”.
Ulama menuduh lembaga-lembaga dunia ini hanya menjadi alat kekuatan besar seperti AS yang terus mendukung agresi penjajah ‘Israel’.*