Hidayatullah.com–Masdar Ayub, amil Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Medan baru saja siap-siap menunaikan sholat Jum’at (3/1/14) di masjid Desa Jeraya, Karo, Sumatera Utara.
Tiba-tiba 17 unit mobil dari Kodam mengintruksikan untuk segera mengungsi. Tak menunggu lama, selepas sholat warga pun berlarian untuk bersiap mengungsi.
“Ada instruksi untuk segera mengungsi karena awan panas akan meluncur,” ujar Ayub.
Kedatangan Ayub dan rombongan dari BMH Medan tersebut dimaksudkan untuk membuka posko bantuan untuk korban Sinabung. Tetapi apa boleh dikata, Ayub dan rombongan harus terlebih dahulu bergegas untuk mengarahkan warga naik ke atas mobil Kodam dari Desa Jeraya yang berjarak hanya 5 KM dari Gunung Sinabung.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari hari Sabtu hingga Senin (04-06/01/14) Gunung Sinabung masih akan terus meletus hingga 115 kali.
Selain mengeluarkan letusan, terjadi erupsi hingga 106 kali, gempa hibyrid 1.545 kali, dan guguran awan panas 426 kali.
Akibat letusan gunung tersebut terjadi lontaran material hingga 5 km, dan luncuran awan panas mencapai 4,5 KM.
Akibatnya jumlah pengungsi pun terus bertambah dan kini mencapai angka 21.893 jiwa (6.815 KK). Pengungsi sebanyak 1.204 jiwa, 179 ibu hamil dan 606 bayi ikut mengungsi, berasal dari 25 desa dari empat kecamatan di Karo.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara H Nurdin Lubis mengimbau masyarakat di luar radius lima kilometer dari Gunung Sinabung ikut meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi erupsi yang telah terjadi berulang kali.
“Kesiapsiagaan perlu karena melihat aktivitas Sinabung yang terus meningkat seperti semakin seringnya erupsi,” katanya usai meninjau Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung di Desa Ndokum Pisa Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, Selasa.
Menurut Rahmat Effendi, Kepala Cabang BMH Medan yang sekaligus sebagai koordinator Aksi Tanggap Bencana untuk Medan mengatakan bahwa kondisi pengungsi semakin banyak sehingga sangat membutuhkan bantuan.
Selain itu, mereka juga mengalami depresi sebab selama empat bulan sejak Sinabung meletus hingga saat ini masih belum ada kejelasan kapan akan berakhir. Banyak warga gagal panen karena tanaman mereka tertutup abu vulkanik.
“Banyak pengungsi yang mengalami depresi karena mereka gagal panen yang tidak tahu apa yang harus mereka kerjakan,” ujar Rahmat.
Melihat kondisi tersebut, BMH akan memberangkatkan tim untuk menyalurkan bantuan dan memberikan trauma healing kepada korban bencana Sinabung.
Suwito Fatah, Kepala Departemen Program Pendayagunaan mengungkapkan bahwa bencana Sinabung adalah duka kita semua dan kita wajib untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah gunung Sinabung tersebut.
“Insya Allah kami akan memberangkatkan tim dan bergabung dengan amil BMH di Medan untuk memberikan bantuan dan melakukan trauma healing bagi korban,” ujar Suwito Fatah.
BMH membuka kepedulian kepada umat Islam untuk membantu saudara-saudara yang terkena dampak meletusnya Sinabung melalui program Sedekah Peduli Bencana.
Kaum Muslimin dan para dermawan bisa menghubungi layanan BMH 021- 797 5770 dan kami siap menjemput donasi untuk saudara-saudara kita di Sinabung. *