Hidayatullah.com–Bertempat di Jalan Cilaki No.41 Bandung, 40-an aktivis muda se-Bandung Raya berkumpul dalam sebuah diskusi politik intelektual yang di adakan oleh Bandung Strategic Leadership Forum.
Diskusi ini mengangkat tema ‘Meneropong Pemilu 2014: Melihat Peluang dan Tantangan Gerakan Mahasiswa’ dengan menghadirkan narasumber Ridwansyah Yusuf Achmad (co-Founder Bandung Strategic Leadership Forum), Nur Atnan (Peneliti BIGS), dan Mei Susanto (Tenaga Ahli Komisi III DPR RI).
Diskusi bermula dengan paparan Yusuf tentang transisi demokrasi Indonesia yang kini juga dipengaruhi oleh arus postmodernisme di kalangan para pemilih. Arus ini membuat ada perubahan preferensi pemilih yang dulu cenderung menyukai narasi besar menjadi cenderung menyenangi ide-ide konkrit yang langsung menyentuh permasalahan pemilih. Yusuf juga menekankan pentingnya gerakan mahasiswa bertransformasi menyesuaikan dinamika mahasiswa saat ini.
Mei, dalam diskusinya, menyampaikan tentang masih kurangnya kapasitas anggota DPR. Dan seringkali anggota DPR ditempatkan tidak pada komisi yang sesuai kapasitanya oleh Partai Politik yang mengusungnya. Mei menekankan pentingnya gerakan mahasiswa juga untuk mengawal proses pemilihan legislatif, karena kualitas legislative juga merupakan kunci penting dalam penguatan demokrasi Indonesia. Lebih lanjut, Mei juga mengkritik pembagian peran DPR dan DPD, Mei melihat DPD seharusnya memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam proses legislasi daripada sekedar memberikan rekomendasi kebijakan/perundangan; yang sebenarnya bisa dilakukan oleh seorang tenaga ahli.
Narasumber terakhir, Atnan, merespon pertanyaan seorang peserta tentang apa masalah gerakan mahasiswa saat ini dengan mengatakan ‘mahasiswa yang bertanya apa masalah mahasiswa, artinya ia sedang bermasalah’.
Dalam penjelasannya, ia mengatakan seharusnya mahasiswa mampu memetakan tantangan dan potensi-nya sendiri untuk kemudian menstrukturkan gerakan yang baik.
Atnan, kemudian, menyampaikan pandangannya tentang survey kualitatif dalam menilai elektabilitas calon Presiden, yang dilakukan oleh Prof Hamdi Muluk. Atnan mengatakan, sebenarnya gerakan mahasiswa bisa saja melakukan yang serupa.
Mengundang Ketua BEM atau mahasiswa yang dinilai punya kapasitas untuk menentukan pilihan secara bijak.
Bandung Strategic Leadership Forum berencana mengadakan diskusi 2 pekanan dengan berbagai tematik yang menarik. Tujuan dari forum ini adalah sebagai wahana diskusi bagi aktivis muda dalam menajamkan visi tentang Indonesia kedepan.*/kiriman Nugroho Adinegoro (Bandung)