Hidayatullah.com–Sebagai muslim seyogyanya kita hidup berdasarkan pandangan yang dibangun atas konsep dasar yang bersumber dari wahyu Allah Subhanahu Wata’ala, karena pandangan hidup selain berdasarkan wahyu Allah hanya akan mengantarkan pada kehancuran dan kesesatan.
Demikian sekelumit penjelasan Wido Supraha, M.Si., saat memberikan materi Sekolah Pemikiran Islam (SPI) #IndonesiaTanpaJIL bertemakan “The Worldview Of Islam” di Aula Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization s (INSISTS), Jakarta, Kamis (12/03/2015).
“Allah berfirman pada surat Al-Baqarah ayat 147, ‘Alhaqqu min rabbika falaa takuunanna mina al-mumtariin’, yang berarti kebenaran itu dari Rabb-mu, maka jangan sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang ragu. Allah sudah sedemikian rupa mengatur kehidupan manusia dengan sempurna dimuka bumi ini. Apalagi yang membuat kita ragu untuk mengamalkan nilai-nilai keislaman yang telah disyariatkan?” ujar Wido beretorika.
Selanjutnya, Wido juga menjelaskan perbedaan pandangan antara The Worldview of Islam yang bersumber pada wahyu dengan worldview ala barat yang bersumber pada spekulasi. Walaupun kedua pandangan ini sama-sama menghasilkan aktifitas ilmiah dan berimbas pada tersebarnya ilmu pengetahuan, namun keduanya sangat berbeda dan tak bisa dipersatukan.
“The Worldview of Islam bukan sesuatu yang baru dalam beragama, namun merupakan upaya mengembalikan nilai-nilai Islam. Karena Islam adalah agama yang sudah sempurna sejak awal,” ungkap Wido yang merupakan salah satu peneliti INSISTS.
Seorang peserta SPI menyampaikan respon positif terhadap acara tersebut.
“Materinya unik banget, baru pertama kali mendapatkannya, membuat lebih berpandangan jauh tentang Islam. Sangat ilmiah dan logis disertai dengan penyampaian yang cukup lengkap. Dua jam rasanya tak cukup hanya untuk membahas uniknya Islam,” ujar Charunia, salah satu peserta SPI yang juga tercatat sebagai mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.*/Rosmayani Nor Latifah