Hidayatullah.com–Ratusan Umat Islam Jawa Barat, Selasa (19/05/2015), menggelar aksi damai berupa orasi dan longmarch. Aksi damai dengan membawakan tema utama “Selamatkan Indonesia dari Syi’ah” di lakukan di depan Gedung DPRD Jabar Jalan Diponegoro Kota Bandung.
Dalam orasinya yang disampaikan beberapa perwakilan ormas Islam maupun elemen dakwah tersebut mereka menyerukan agar umat Islam khususnya di Jabar dan Indonesia untuk tidak menyepelekan potensi ancaman gerakan Syiah baik secara akidah maupun ancaman keutuhan Indonesia secara geografis.
“Hari ini kita masih bisa beribadah dan beraktivitas dengan nyaman. Namun jika Syiah di Indonesia dibiarkan terus bergerak hingga mampu merebut kekuasaan, bukan tidak mungkin kita akan menjadi pengungsi di negeri sendiri.Wahai para anggota dewan yang terhormat, tidakkah kalian baca hal ini,sadarlah sebelum Indonesia dijadikan seperti Yaman,”pesan salah satu orator.
Sementara para peserta aksi terus melakukan secara silih berganti, beberapa orang perwakilan mereka berhasil masuk Gedung DPRD dan ditemui anggota dewan.
Tujuan pertemuan tersebut untuk menyampaikan aspirasi dan beberapa tuntunan melalui wakil rakyat untuk diteruskan kepada pemerintah.
Menurut Muhammad Roinul Balad, selaku jurubicara aksi menyampaikan bahwa gerakan Syiah di wilayah Jabar maupun Indonesia kian membahayakan kehidupan bermasyarakat khsususnya dalam hal akidah dimana mayoritas adalah kaum Sunni.
“Dalam kehidupan bermasyarakat aksi mereka kian brutal saja,seperti yang kita lihat dari kasus Sampang, Jember kemudian penyerangan Majelis Az Dzikra pimpinan Ustadz Arifin Ilham dan baru-baru ini,” ungkap Roin.
Sementara dari sisi pendangkalan akidah, Roin menjelaskan adanya kegiatan bagi-bagi buku Syiah yang menyesatkan di beberapa masjid maupun dalam berbagai kesempatan, seperti yang dilakukan saat acara yang digagas oleh Jalaluddin Rakhmat selaku anggota DPR saat reses beberapa bulan lalu. Begitu pula dengan acara-acara ritual mereka yang di dalamnya ada ceramah-ceramah yang provokatif dan tidak mendidik untuk persatuan bangsa.
Untuk itu Roin meminta kepada anggota dewan selaku wakil rakyat segera melakukan tindakan dan upaya pencegahan agar perkara yang lebih besar tidak terjadi.
Ia berharap aspirasi dan masukan bukan dianggap fitnah serta angin lalu saja.
Dalam pertemuan tersebut juga dibacakan tuntutan Ummat Islam Jabar kepada pemerintah.
Diantaranyam meminta pemerintah untuk tidak memberikan ijin bagi kegiatan sekelompok penganut keyakinan sesat dan penista ajaran Islam.
Kedua, pemerintah khususnya aparat kepolisian agar tidak memberi izin kepada penganut Syiah dalam acara-acara ritual mereka.
Ketiga, menghimbau pemerintah untuk melarang sekaligus menarik buku-buku Syiah yang sudah beredar di masyarakat.
Keempat, meminta pemerintah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran karena jelas sebagai provokator perang di beberapa negara di Timur Tengah (Libanon,Yaman, Iraq, Afghanistan dll) dan pengimpor paham Syiah ke negara negara Islam termasuk ke Indonesia yang penganut Islam Ahlus Sunnah wal jamaah.
Usai diterima anggota DPRD Jabar para peserta aksi melanjutkan dengan longmarch menyusuri jalan-jalan utama dan pusat perbelanjaan serta kantor-kantor pemerintahan di Kota Bandung.
Sepanjang perjalanan mereka juga membagi-bagikan selebaran dan stiker yang berisi tentang bahaya akan kesesatan Syiah serta potensi ancaman bagi keutuhan NKRI.*/ Abu Luthfi Satrio (Bandung)