Hidayatullah.com–Membicarakan komunis bukanlah hal yang baru bagi seluruh rakyat Indonesia. Komunisme merupakan gerakan pemberontakan yang melahirkan ratusan dan ribuan korban yang hilang nyawa.
Demikian disampaikan Afik Fahmi Ayatullah, jurubicara Himpunan Mahasiswa Islam – MPO Cabang Mataram dalam rilisnya pada hidayatullah.com, Rabu (30/09/2015) siang.
Menurut Afik, keyakinan paham komunis berupaya meniadakan agama dan memisahkan agama dari Negara, bahkan mengkerdilkan agama-agama terutama agama Islam itu sendiri.
“Gerakan 30 September 1965 telah banyak merengut nyawa dan tidak hanya itu telah PKI melancarkan gerakan tanggal 18 september 1948 di Medium dan sekitarnya. Bentuk gerakan PKI merupakan tanpa rasa tolenrasi dengan kelompok yang tidak paham dengannya, seperti HMI, NU, dan untuk menguasai negara dibawah paham yang mereka anut,” ujar Afik.
Sayangnya, pasca runtuhnya PKI kini telah melakukan gerakan bentuk baru dalam realitas pandangan kita. Karenanya hal itu harus diantisipasi .
“Melalui momentum Peringatan Hari 30 S/PKI ini HMI MPO mengingatkan bangsa Indonesia sekaligus mengajak seluruh warga Negara dan agama-agama terutama agama Islam untuk ikut terlibat melakukan penghalang terhadap gerakan bentuk baru PKI sedang kembali berkembang,” ujarnya.
Selain itu, HMI MPO Cabang Mataram juga membuat empat rekomendasi penting terkait PKI.
1. Komunisme sangat membahayakan keutuhan NKRI
2. Bersihkan anasir-anasir komunis di tubuh NKRI
3. Bersihkan Indonesia dari paham komunis
4. Haram hukumnya Pemerintahan Jokowi-JK berkerja sama dengan komunisme.*/Afik Fahmi Ayatullah