Hidayatullah.com—Pada era tahun 1950-an, Indonesia banyak memilikih negarawan Muslim panutan yang mampu menjadi teladan umat dari berbagai golongan.
Lahirnya pemimpin teladan itu secara khusus saat kuatnya pengaruh Partai MASJUMI yang mampu menjadi simbol persatuan umat Islam.
Sayangnya, partai hasil federasi empat organisasi Islam ternama (Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam, dan Persatuan Umat Islam Indonesia) dibubarkan rezim Soekarno atas pertimbangan Mahkamah Agung melalui Penetapan Presiden No. 7/1960.
Pasca bubarnya Masyumi dan pasca tahun 60-an hingga sekarang, Indonesia telah sulit mencari sosok pemimpinan yang ikhlas yang bisa menjadi tauladan dan pemersatu banyak orang dan banyak golongan.
Dalam rangka mencari dan merindukan hadirnya sosok negarawan Muslim sebagaimana era Masyumi, Bakan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STID Mohammad Natsir akan menyelenggarakan Seminar Pemikiran dan Politik bertema “Refleksi Spirit Perjuangan Partai Masjumi di Indonesia”.
Acara yang akan diselenggarakan di Aula Masjid Al-Furqan Dewan Da’wah, Jalan Kramat Raya No. 45 Jakpus akan menghadirkan pembicara H. Abdullah Hehamahua dengan keynote speaker: Prof. AM. Syaifuddin.
Acara akan diselenggarakan hari Rabu, 27 November 2013 tepat pukul 08.00 – 10.30 WIB.*/kiriman Zakariya, BEM STID M Natsir, 08561494400