Hidayatullah.com– Para Ahad, 1 Oktober 2017 atau bertepatan dengan 11 Muharram 1439 H. Tidak seperti biasanya, masyarakat di kaki gunung diramaikan dengan berbagai macam kegiatan. Acara yang dikemas dalam rangka untuk memeriahkan datangnya tahun baru Islam ini digagas oleh para tokoh setempat. Adapun rangkaian acara di antaranya: lomba marawis, lomba pidato, pengobatan gratis, dan khitanan massal.
Untuk pengobatan dan khitanan massal kali ini tim dari Islamic Medical Service (IMS) yang dikomandoi langsung oleh Kepala Bidang Emergency, dr Syaifuddin Hamid mendapatkan kepercayaan dari panitia.
Setelah pada hari sebelumnya melakukan aksi sosial di wilayah yang berdampak banjir bandang beberapa waktu lalu yang juga di wilayah Garut. Tim sempat bermalam di salah satu rumah warga di kaki Gunung Ciparay sambil mempersiapkan acara keesokan harinya.
Terletak di Kampung Situkiru, Desa Cintanegara, RT 01 RW 10, Kabupaten Garut, Jawa Barat, layanan khitan dan pengobatan gratis kepada warga dilakukan. Sebanyak 10 anak peserta khitanan dan 100-an warga desa mendapatkan layanan kesehatan.
Khitanan dimulai tepat pukul 06.00 WIB dan selesai pada pukul 09.00 WIB. Dilanjutkan dengan pengobatan terhadap warga desa yang didominasi oleh para lansia dan orangtua. Pada pukul 12.00 WIB, seluruh kegiatannya telah usai dilakukan dengan baik dan lancar.
Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat kaki Gunung Ciparay sangat senang karena manfaatnya sangat dirasakan langsung oleh warga. Mereka berharap agar kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara rutin di kampungnya.
Bapak Bunyamin (55 tahun), selaku toko masyarakat menuturkan, “Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada para tim medis IMS yang telah bersedia mau mengadakan khitan massal dan pengobatan gratis di desa kami. Sudah jauh-jauh datang dari Jakarta ke sini dan melalui jalan yang menanjak serta licin untuk menuju kaki Gunung Cikuray atau desa kami ini.”
Di sini katanya warga yang mayoritas buruh serabutan dan hanya bekerja di ladang jadi merasa sangat berat untuk mengkhitan anak mereka dan berobat ke puskesmas dengan mengeluarkan biaya.
Tetapi alhamdulillah dengan adanya tim medis ini, mereka sangat berterima kasih sekali. “Semoga apa yang telah bapak berikan mendapat balasan pahala oleh Allah Subhanahu Wata’ala,” ujarnya.
Begitu juga yang diungkapkan oleh Bapak Wawan (36 tahun) dan Ibu Teti (30 tahun) yang merupakan orang tua dari M Fadli hidayat (2 tahun), peserta khitan massal.
“Rasa terima kasih banyak karena sudah mengadakan acara seperti ini. Saya merasa sangat terbantu sekali karena saya ini bekerja hanya buruh serabutan saja jadi berasa sangat mahal dan berat sekali jika mau mengkhitan anak saya ini. Untung saja ketika saya mendengar akan diadakannya khitan massal gratis di sini saya langsung mendaftarkan anak saya walaupun masih berusia 2 tahun,” tuturnya.
Meskipun semenjak malam hingga acara selesai lokasi diguyur hujan, namun tidak menyurutkan seluruh warga yang terlibat untuk melangkahkan kaki ke tempat acara.
Panitia, tim medis, peserta khitan, dan warga yang datang berobat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan baik, tertib, lancar, dan sukses.
Akhirnya tepat pukul 13.00 WIB, tim medis bertolak meninggalkan lokasi menuju ke Jakarta.
Utar Rahmat Wijaya (35 tahun), selaku penanggung jawab program, menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat pada kegiatan ini, baik perorangan maupun instansi/lembaga.
“Alhamdulillah seluruh kegiatan yang telah direncanakan dan dipersiapkan selama 2 hari di Kabupaten Garut, Jawa Barat ini telah usai dilakukan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Masjid Astra Argo Pulogadung Jakarta Timur dan Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan seluruh donatur yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah mendukung kegiatan mulia ini. Semoga niat baik dan amal ibadah kita Allah terima dan Allah balas dengan balasan kebaikan yang berlipat,” Utar menjelaskan.* Kiriman Imron