Hidayatullah.com– Program hapus tato gratis hadir di tengah masyarakat Kota Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan sosial yang diselengarakan oleh Islamic Medical Service (IMS) ini memang diminati masyarakat sejak pertama kali peluncuran.
Mereka ramai-ramai mendaftarkan diri baik melalui online, SMS, atau datang langsung ke klinik IMS di daerah Jatinegara, Jakarta.
Kegiatan ini digelar juga bekerja sama dengan Majelis Ta’lim Telkomsel, dalam rangkaian Rakerwil DPW Hidayatullah Jabodebek IV. Selain hapus tato, digelar juga pelatihan dai menulis oleh PENA, bedah buku, dan seminar.
Direktur IMS Imron Faizin menyampaikan, program ini cukup banyak peminatnya dan masyarakat berharap layanan hapus tato ini hadir di kotanya masing-masing, hampir seluruh Indonesia meminta begitu.
“Tentu kami akan berusaha datang ke setiap kota, tetapi memang butuh waktu, insyaallah,” ujarnya di Islamic Center Bekasi, Ahad (20/01/2019).
Kegiatan hapus tato ini memang yang pertama di Bekasi bagi IMS, peminatnya pun tinggi sekali. Yang mendaftar lebih dari 800 orang. Namun kuotanya terbatas.
Senada dengan Faizin, Sekretaris MTT Fathurrahman juga mengatakan hal serupa perihal banyaknya peserta yang mendaftar.
“Kami tidak menyangka animo masyarakat begitu besar. Mudah-mudahan nanti kami bisa adain lagi di Bekasi,” ujarnya.
“Keterbatasan alat dan dokter menjadi kendala bagi kami makanya tidak bisa diselesaikan dalam waktu satu hari, yang jelas kami terus mengumpulkan data,” tambahnya.
IMS berusaha mendirikan klinik agar mampu memberikan layanan secara baik dan mudah bagi masyarakat daerah Bekasi.
“Di Bekasi kita mengharapkan bisa berdiri klinik, sehingga bisa memberi pelayanan maksimal, idealnya seperti itu,” jelas Faizin.
“Kegiatan ini selesai kita akan lakukan evaluasi untuk rencana ke depannya, akan seperti apa. Apakah nanti kita keliling lagi, atau tidak,” tutupnya.
“Bagi orang yang ada niat atau ada keinginan bikin tato lebih baik jangan deh, karena di hari tuanya nanti ingin dihapus, malu dan itu pasti semua orang ngerasain itu, menyesal,” pesan Gatot salah seorang peserta hapus tato di Bekasi.
“Dulu bangga punya tato, karena pergaulannya udah beda, berteman sama orang tatoan juga jadi bagus. Mulai sadar setelah nikah, dan setelah hijrah ikut mengaji. Akhirnya mantap untuk dihapus,” ujar Anas peserta hapus tato lainnya.
“Saya harap peserta yang datang ke sini tetap istiqamah, tidak membuat tato lagi, kemudian juga bisa istiqamah menjalankan agamanya. Dan bagi peserta yang hari ini belum dapat kuota mohon bersabar. Insyaallah kita akan adain program berikutnya,” terang Fathurrahman.* Azim Ibnu Sufyan