Oleh: Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc
Dalam dua bulan terakhir ini ribuan mahasiswa baru asal Indonesia telah hadir di Inggris Raya dan negara lainnya untuk mengikuti perkuliahan di berbagai universitas dan jurusan.
Sebagian berbekal beasiswa pemerintah, sebagian lainnya berbekal pinjaman atau bantuan BI (baca: Bapak/Ibu). Ada yang dating sendiri atau membawa keluarga, baik didampingi suami atau istri tanpa atau dengan anak-anak, ada juga suami dan istri sama – sama dating untuk tugas belajar.
Dengan kurs poundsterling dan dolar Amerika yang cukup rendah saat ini (harga jual menurut Bank Indonesia per hari Jum’at, 30 September 2016, satu poundsterling senilai Rp. 16.934 dan satu dolar Amerika senilai Rp. 13.603), membuat daya beli mahasiswa baru saat ini boleh dikatakan cukup tinggi. Jika dibandingkan dengan kurs tahun 2014 atau 2015 sebelum EU Referendum atau Brexit (Britain Exit – keluarnya Inggris dari Uni Eropa), poundsterling berada dalam posisi jual sebesar Rp. 20.649 pada tahun 2014 dan Rp. 22.321 pada tahun 2015, pada tanggal dan bulan yang sama. Demikian juga dolar Amerika yang bernilai jual sebesar Rp. 14.730 pada tahun 2015 yang lalu, sekarang terdepresiasi karena kebijakan The Fed yang tidak menentu. Begitu juga dengan nilai kurs mata uang AUD, RM, EUR dan lainnya, rupiah cenderung terapresiasi.
Namun ‘murahnya’ uang asing tidak boleh membuat lalai.Perencanan keuangan tetap diperlukan pada kondisi apapun juga.Jika memang saat ini uang dalam keadaan berlimpah, maka sebaiknya para mahasiswa berhemat untuk antisipasi kebutuhan masa depan dan dalam rangka memenuhi impian – impian. Sisa uang saku yang ada mungkin saja dapat disisihkan untuk berangkat haji atau umrah dari luar negeri, membantu orang tua, menyicil pinjaman – jika ada, renovasi rumah, persiapan pernikahan, dan hal lain yang awalnya tidak terpikirkan.
Berikut beberapa tips Sakinah Finance tentang bagaimana hidup hemat di UK pada khususnya, dan di negara-negara maju lain pada umumnya. Dari hasil bincang-bincang dengan Zeynita Gibbons, seorang wartawati Kantor Berita Antara dan Siska Marhen, seorang dosen Universitas Telkom yang sedang menjalankan studi S3 di Universitas Strathclyde, ada beberapa tips yang mungkin bisa membantu adik-adik dan teman-teman mahasiswa baru untuk lebih cerdas mengelola keuangannya.
- Beli barang online. Kenapa? Karena tidak memerlukan jam kerja penjaga took jadi biaya administrasi dan harga yang ditawarkan relative lebih rendah. Selain itu, system pengiriman paket di UK sangat efisien dan murah.
- Beli barang jauh-jauh hari. Kenapa? Karena took bisa memperhitungkan stok dan penjualan ke depan sehingga biaya gudang berkurang.
- Beli dalam waktu diskon besar-besaran. Kenapa? Karena took harus tukar stok ketika perubahan musim. Kebanyakan took tidak akan menjual baju musim dingin seperti jaket atau cardigan kalau summer sudah tiba, dan seterusnya. Tapi jangan kalap ya, took menurunkan margin dengan berharap bulk sale dapat menggenjot keuntungan secara keseluruhan.
- Jadi anggota atau member untuk toko yang punya banyak jaringan, supaya dapat diskon khusus sebagai anggota. Kenapa? Karena toko berharap dapat retensi pelanggan dan dengan bebas dapat mengirim info dan promosi produk berdasarkan demografi pelanggan. Namun hati-hati, baiknya memilih member hanya untuk toko yang bonafide, karena salah-salah detil pribadi kita sebagai pelanggan akan dijual ke advertiser atau pihak ketiga.
- Beli dalam jumlah banyak dengan diskon. Kenapa? Karena toko perlu perputaran uang yang cepat. Untung sedikit tapi menjadikan uang cepat mendatangkan bisnis baru.
- Beli barang elektronik yang refurbished (restorasi toko), harga jauh lebih murah tapi barang seperti baru. Kenapa? Banyak barang yang masih dalam masa garansi kembali ke took karena ada kerusakan. Sebagian barang ini bisa disempurnakan.Karena bukan asli baru makanya dijual dengan harga yang cukup miring.
- Jadi orang bule jangan jadi orang Indonesia. Kenapa? Karena harga tempe di Inggris misalnya, paling murah £2 atau Rp. 35 ribu hanya dimakan satu atau dua orang, sedangkan harga roti 75 pence atau Rp.10 ribu bisa dimakan 5 orang.
- Berteman dengan banyak orang dimulai sebelum berangkat ke Negara tujuan, misalnya melalui sosial media. Banyak Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan persatuan komunitas Indonesia yang punya page atau group di Facebook. Kenapa? Karena mereka bisa memberikan info tempat tinggal yang murah, strategis tapi aman dan info barang longsoran sepert ijaket dingin, peralatan rumah tangga, mainan anak-anak dan lain – lain.
- Beli mainan dan barang rumah tangga di carboot sale atau charity shop. Kenapa? Banyak barang bagus dijual disana, sekalian juga beramal.Banyak juga barang yang second hand tapi masih layak pakai dalam waktu 1-3 tahun studi.
- Dan terakhir, banyak bersyukur dan jangan mengeluh karena nikmat kita akan terus bertambah (QS Al-Baqarah (2): 152, QS Ibrahim (14): 7). Apapun masalah yang dihadapi di UK, merasalah menjadi orang yang lebih beruntung karena sudah terpilih dari jutaan calon mahasiswa yang tidak bisa kuliah keluar negeri. Cara bersyukur lainnya adalah dengan mendermakan sebagian uang saku yang ada sebagai infaq, sedekah atau bantuan lainnya.
Demikian tips Sakinah Finance kali ini, semoga bermanfaat! Tim Sakinah Finance mendoakan semoga selalu mendapatkan keberkahan dan ketenangan selama berada di luar negeri, baik dalam hal keuangan maupun dalam menyelesaikan perkuliahan. Wallahua’lambis-shawaab. Salam Sakinah!
Konsultan Sakinah Finance, Colchester-Inggris