Hidayatullah.com– Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Prof Mohammad Nuh, berharap, kebangkitan umat melalui potensi wakaf bisa terealisasi. Karenanya, pihaknya mendorong terwujudnya masyarakat yang sadar wakaf atau wakaf society.
Untuk mencapai itu, Nuh menjelaskan, BWI akan terus meningkatkan kompetensi dan kualitas para nadzir. Serta mengembangkan inovasi wakaf produktif.
“Nah itu pengelolanya atau nadzir-nya harus kreatif. Tapi tidak cukup itu, harus amanah,” ujarnya kepada hidayatullah.com di sela-sela Rapat Kerja BWI di Gedung Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (24/01/2018).
Baca: Ketua BWI: Wakaf Meningkatkan Martabat Umat dan Bangsa
Kemudian, sambungnya, wakaf harus disalurkan secara tepat dan memiliki efek ganda, multiplayer effect.
“Dengan demikian, sistem perwakafan ini akan memiliki dampak yang luar biasa,” ungkapnya.
Nuh menambahkan, hasil dari wakaf itu untuk bermuara pada kesejahteraan. Ia berharap, harkat dan martabat umat ini terangkat perekonomiannya. Termasuk sekolah (pendidikan), rumah sakit (kesehatan), dan sebagainya.
“Jadi umat itu yang gagah gitu lho,” pungkasnya.*
Baca: Ketua BWI: Pengelola Wakaf Harus Beradaptasi dan Berinovasi