Hidayatullah.com–Diperkirakan 1.200 orang yang baru masuk Islam yang sedang berada di Arab Saudi, melakukan haji tahun ini, menurut laporan.
Renee, seorang mualaf asal Filipina, kembali ke Riyadh pada hari Rabu setelah menunaikan haji, sebuah pengalaman yang, katanya, membuatnya merasa seperti terlahir kembali.
Renee, sekarang dikenal sebagai Rayan Balangue, adalah di antara hampir 700 mualaf dari berbagai negara yang sekarang sedang bermukim di Riyadh.
Mereka disponsori oleh berbagai cabang dari Cooperative Offices for Call and Guidance (COCG). Salah satu cabang kantor itu di Batha mensponsori 400 mualaf, kata sumber dari COCG, diberitakan Arab News, Kamis (9/10/2014)
Rayan mengatakan kepada Arab News, dia merasa “benar-benar dirombak secara rohani. Itu adalah pengalaman hidup –sebagaimana pengalaman yang sama dia saksikan terhadap beberapa ekspatriat dari berbagai negara yang mengenakan kain putih yang sama.”
“Dulu aku berpikir bahwa kebanyakan Muslim orang Arab, tetapi setelah melihat semua ras dan warna kulit di satu tempat dari seluruh dunia dalam pakaian yang sama dan saling bersentuhan bahu satu dengan yang lain, adalah pengalaman yang luar biasa,” kata Rayan.
“Ini benar-benar menunjukkan bahwa kita berada di tempat yang tidak ada perbedaan antara ras, pemimpin, dan orang-orang biasa,” tambahnya.
Rayan mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang ia bisa membuatnya menunaikan haji dengan tanpa mengeluarkan satu riyal pun.
“Saya benar-benar ingin bertemu dengan orang yang membiayai saya, untuk memberi penghormatan dan terima kasih saya. Biaya sebesar SR8,000 (sekitar Rp 26 juta) adalah jumlah yang besar bagi saya, dan saya benar-benar tidak bisa mengeluarkannya dari kantong sendiri,” katanya.
Amrullah Diambangan, lulusan dari Universitas Islam di Madinah yang mengajar secara sukarela di pusat-pusat Islam, merupakan salah satu pengkhotbah yang mendampingi rombongan.
Ia mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas pelaksanaan yang sangat terorganisir dan profesional pada haji tahun ini.
“Saya merasa terhormat dan berterima kasih kepada COCG yang memberi saya kesempatan menemani saudara-saudara Muslim saya,” katanya.
“Apa yang membuat semua lebih unik adalah menjadikan tamu menikmati keramahan dari awal sampai akhir secara gratis,” katanya. Dia juga terkesan dengan karunia, keindahan, dan kemurahan hati dari negara.
“Bayangkan, untuk 400 jamaah haji seperti rombongan saya, penyelenggara membayar SR32,00,000 (sekitar Rp 10,4 miliar), sedangkan 700 jamaah dari Riyadh penyelenggara mengeluarkan SR56,00,000 (sekitar Rp 18,2 miliar), yang merupakan jumlah yang besar,” tambahnya.
“Bergabung dengan COCG tahun ini benar-benar pengalaman luar biasa dan tak terlupakan. Untuk seorang Muslim yang baru, itu benar-benar tonggak dan perjalanan yang luar biasa.”*