Hidayatullah.com–Para petugas kesehatan di Spanyol yang bertekad mencegah penyebaran virus Ebola di negara mereka telah membunuh seekor anjing milik seorang perawat yang terinfeksi virus mematikan tersebut.
Teresa Romero, wanita Spanyol yang bekerja sebagai perawat, dinyatakan positif mengidap virus Ebola. Infeksi yang dideritanya merupakan kasus penularan pertama virus Ebola di luar Afrika Barat, pusat wabah Ebola saat ini.
Ketika sekelompok pria berpakaian pelindung putih-putih keluar dari rumah Teresa, para aktivis penyayang binatang yang berkerumun di depan rumah perawat itu meneriakkan kata-kata, “Pembunuh!” ke arah petugas.
Suami perawat itu, yang saat ini ikut dikarantina, merekam video meminta pertolongan untuk anjingnya.
“Hello. Saya Javier, suami Teresa Romero. Saya berada di rumah sakit dan meminta siapa saja untuk membantu saya menyelamatkan anjingku Excalibur. Mereka ingin membunuhnya tanpa memberikan kesempatan (tidak ada tes, tidak ada karantina …),” katanya dikutip Euronews Rabu (9/10/2014).
Meskipun virus Ebola awalnya berasal dari hewan, tetapi belum ada kasus yang terdokumentasi anjing menularkan virus Ebola ke manusia.
Lebih dari 300.000 orang menandatangani petisi online untuk menyelamatkan Excalibur sebelum dimatikan oleh pihak berwenang.
Sebelumnya seorang pendeta misionaris asal Spanyo, Miguel Pajares,l meninggal dunia akibat terinfeksi Ebola di Liberia. Pendeta Katolik Roma berusia 75 tahun itu akhirnya meninggal di sebuah rumah sakit di Madrid, meskipun dia telah diberikan ZMapp, serum percobaan untuk mengatasi Ebola yang telah menyelamatkan dua nyawa pekerja kesehatan asal Amerika Serikat yang bekerja untuk organisasi misionaris di Liberia.*