Hidayatullah.com– Amirul Hajj Indonesia sekaligus Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memberikan imbauan kepada jamaah haji agar ibadahnya bisa berjalan lancar.
Menag mengimbau para jamaah Indonesia agar antara lain menjaga kesehatannya, serta beribadah dengan diimbangi istirahat yang cukup.
Penyelenggaraan ibadah haji mendekati fase puncak. Kurang dari 10 hari ke depan, jamaah akan menjalani prosesi Arafah-Muzdalifah-Mina atau Armuzna.
“Haji merupakan ibadah yang sangat memerlukan stamina prima, kesehatan baik, maka setiap kita harus mampu menjaga kesehatannya masing-masing,” imbau Menag saat menyapa jamaah haji kloter 32 Embarkasi Makassar (UPG 32), di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah, Selasa lansir MCH, Rabu (31/07/2019).
Menag meminta para jamaah agar mengukur kemampuan diri masing-masing.
“Jangan forsir beribadah tanpa diimbangi istirahat cukup dan asupan makanan sehat yang cukup,” pesannya.
Diketahui, musim haji 1440H/2019M bertepatan dengan musim panas.
Dalam sepekan terakhir, suhu di Makkah, Arab Saudi, berkisar 42 – 48 derajat celsius. Panas terik menuntut jamaah agar dapat menjaga kesehatannya, termasuk dari dehidrasi karena kekurangan cairan.
“Jadi istirahat cukup, makan cukup,” tandasnya.
Sementara, bagi jamaah haji Indonesia terutama yang berisiko tinggi (risti) diimbau agar lebih mementingkan ibadah wajib.
Puncak haji yang dimulai dari wukuf di Arafah akan mulai berlangsung pada pekan depan.
Menurut Penanggung Jawab Medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah Dokter Meity Ardiana, jamaah diminta sebaiknya tidak melakukan ziarah dan ibadah sunah yang justru menguras tenaga dan mengakibatkan dehidrasi.
Katanya itu demi menjaga kondisi dalam menghadapi puncak haji.
“Jamaah risti (berisiko tinggi, lansia) diimbau untuk mementingkan ibadah wajib dibanding ziarah,” ujarnya Rabu (31/07/2019).*