Hidayatullah.com– Hujan mengguyur Padang Arafah tempat dilaksanakannya wukuf sebagai puncak ibadah haji, Sabtu (10/08/2019) siang jelang sore Waktu Arab Saudi (WAS).
Berdasarkan informasi dihimpun, hujan turun sekitar pukul 14.45 WAS.
“Arafah diguyur hujan,” ujar Harun salah seorang jamaah haji kepada hidayatullah.com sekitar pukul 19.45 waktu Indonesia barat (WIB). Ada perbedaan sekitar 4 jam antara WAS dan WIB.
Guyuran hujan ini berlangsung setelah 45 menit jamaah haji Indonesia menyelesaikan rangkaian ibadah wukuf. Mulai dari pembacaan Al-Qur’an, shalat berjamaah, khutbah wukuf, hingga berdoa bersama.
Pada sekitar pukul 14.45 WAS itu, jamaah haji seluruh dunia sedang berdiam diri di dalam tenda masing-masing, melaksanakan rangkaian wukuf di Padang Arafah.
Setelah cuaca panas mendera hingga 36 derajat, terjadi perubahan tiba-tiba di Arafah. Dari dalam tenda, mulai terdengar petir menyambar di langit. Tampak awan menghitam. Tidak lama kemudian, rintik hujan turun, membasahi Tanah Arafah. Kian lama kian deras diiringi angin.
Beberapa jamaah haji dari beberapa tenda berdiam diri, tampak bergegas menuju pintu tenda. Ternyata sebagian jamaah penasaran benarkah hujan turun di tengah proses ibadah wukuf.
Mendapati hujan sedang turun, ucapan syukur keluar dari mulu jamaah, saat tangan menggapai air yang jatuh dari langit. Hujan berkah mengiringi puncak haji di Arafah.
“Hujan ini mendinginkan kita, mengantarkan kepada kesejukan,” ucap jamaah haji lainnya bernama Efa Ariani kutip MCH, Sabtu (10/08/2019).
Efa pun semringah dan seakan tak peduli hujan membasahi baju ihram yang dipakainya.
Sementara itu, Syahruddin, jamaah lainnya, menuturkan jika salah satu waktu mustajab saat berdoa adalah ketika hujan Ia pun mengajak melantunkan doa untuk diri sendiri diri, keluarga maupun umat Islam lainnya.
“Doa saat hujan, Allahumma shayyiban naafi’an. Semoga hujan yang turun membawa manfaat dan keberkahan,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan, hujan berlangsung sekitar setengah jam. Rintik air tak lagi terlihat meski suara petir masih terdengar.
Datangnya hujan ketika hari H wukuf diyakini menjadi berkah tersendiri. Hal ini lantaran antara lain membuat suhu udara jadi tidak seterik hari-hari biasanya.
Khutbah wukuf di Arafah disampaikan KH A Bunyamin Ruhiyat, dengan tema menggapai kemabruran haji.
Turut memberi sambutan Amirul Hajj sekaligus Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin dan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh.
Menag mengatakan, wukuf di Padang Arafah adalah medium kembali ke jati diri. Kemampuan untuk berkontemplasi, berdiam diri melakukan refleksi mengenali jati diri sesungguhnya sebagai manusia.
Hal ini sesuai dengan ajaran Agama Islam yang menitiktekankan pada aspek kemanusiaan.*