Hidayatullah.com–Sejumlah jamaah haji Palestina mengeluh karena mereka sudah dua hari terpaksa harus bermalam di perbatasan Yordania-Arab Saudi, akibat padatnya antrian dan lambarnya proses penyeberangan.
DIkutip Palestine Information Centre (PIC), jamaah haji Palestina yang terpaksa bermalam di gerbang penyeberangan menyatakan kondisinya sangat sulit. Terutama karena tingkat pelayanan di perbatasan Yordania-Arab Saudi yang rendah dari sisi ketersediaan layanan kesehatan, tempat bermalam dan cuaca padang pasir.
Calon jamaah haji ini juga mengatakan bahwa para orang tua dan wanita merana sejak kemarin. Mereka menyerukan otoritas Arab Saudi untuk bertindak segera memasukkan mereka ke wilayah Arab Saudi. Sampai kemarin, mereka sudah dua hari terkatung-katung dan terlantar di perbatasan.
Sementara itu, pihak Kementerian Dalam Negeri Mesir melalui juru bicaranya Iyad al-Bazm mengatakan, Mesir akan membuka perlintasan Rafah selama tiga hari mulai hari Selasa untuk memungkinkan lewatnya calon jamaah haji Palestina ke Arab Saudi.
Namun dia menolak warga Palestina yang di luar negeri yang akan melanjutkan pergi ke Gaza karena otoritas Mesir akan membuka perlintasan khusus calon jamaah haji saja.
Dikutip palinfo, dia menambahkan lebih dari 4000 warga Palestina terdampar di luar pasca diblokadenya Jalur Gaza oleh Zionis-Israel dan penutupan perlintasan Mesir di Rafah selama lebih dari beberapa bulan.
Sebagaimana diketahui, tiga hari lalu calon jamaah haji Palestina yang berangkat ke tanah suci terpaksa terkatung-katung di jalanan di perbatasan Arab Saudi dan terpaksa bermalam di padang pasir.
Seperti diketahui, Arab Saudi akan menjadi tuan rumah hampir 1.000 warga Palestina pada musim haji tahun ini di bawah Program Haji Tamu Penjaga Dua Masjid Suci.
Kebanyakan dari mereka adalah kerabat dan anggota keluarga dari warga Palestina yang telah syahid. Zaid Al-Dakan, wakil kepala program haji tamu, baru-baru ini bertemu dengan kepala Komite Haji Palestina Abdul Aziz Al-Saleh, bersama dengan Duta besar Mesir Abdel Hadi Al-Omari dan Abdul Jabbar Al-Husami, kepala Saudi Arabian Airlines (Saudia) di Mesir.*