Hidayatullah.com- Pemerintah Republik Indonesia melobi pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Duta Besarnya agar jamaah umrah Indonesia bisa diberangkatkan ke Tanah Suci.
“Kami berharap pemerintah Arab Saudi segera mencabut suspen dan memberi kesempatan kepada jamaah umrah Indonesia untuk bisa berangkat ke Tanah Suci,” ujar Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Khoirizi di Jakarta dalam keterangan pers Kementerian Agama kepada wartawan, Kamis (22/09/2021).
Lobi itu disampaikan Khoirizi yang pada Rabu kemarin kembali bersilaturahim dengan Duta Besar Arab Saudi di Jakarta, Esham Altsaqafi. Khoirizi berharap jamaah umrah Indonesia bisa segera mendapat kesempatan untuk diberangkatkan.
Menurut Khoirizi, penanganan Covid-19 di Indonesia terus membaik. Jamaah umrah Indonesia pun siap untuk mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.
“Ada lima negara pengirim jamaah umrah terbanyak, yaitu Pakistan, Indonesia, India, Turki, dan Mesir, yang belum bisa mengirimkan jamaah umrahnya. Kami berharap jamaah umrah Indonesia diprioritaskan untuk bisa segera diberangkatkan,” kata Khoirizi.
Pada kesempatan tersebut, Plt Dirjen PHU menyampaikan salam dari Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dan ucapan selamat National Day Arab Saudi ke-91 yang diperingati setiap tanggal 23 September.
Dubes Arab Saudi Esham Altsaqafi menegaskan kembali, Saudi tak pernah melarang umat Islam Indonesia untuk melaksanakan umrah. Dubes menyebutkan, pengaturan dilakukan semata dalam rangka mengatasi pandemi. Apalagi, hubungan Arab Saudi dan Indonesia juga sangat baik.
Esham kemarin mengaku baru saja melaporkan kepada otoritas Arab Saudi bahwa kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai melandai. Dubes menyebutkan, informasi itu ia sampaikan supaya menjadi pertimbangan bagi pemerintah Arab Saudi.
Kata Dubes Arab Saudi, meski penyelenggaraan umrah sudah dibuka sejak Muharam 1443H lalu untuk sejumlah negara, tapi peminatnya masih sepi, hanya sekitar 1.000 – 1.500 orang. Kata Dubes, hal itu disebabkan prosedur penyelenggaraan umrah yang sangat ketat, demi mencegah penyebaran pandemi.
Ikut hadir dalam pertemuan itu, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsih, dan Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Silviana.*