Hidayatullah.com–Hampir diperkirakan 15 juta penduduk negara Ethiopia akan mengalami kelaparan karena musim kering ini. Perdana Menteri Ethiopia Meles Zenawi memperkirakan jumlah mereka ayng menderita, bisa dua kali lipat dibandingkan bencana yang sama tahun 1984. Dia mengharapkan adanya operasi bantuan internasional besar-besaran guna mengatasi masalah ini. PM Zenawi mengatakan kepada BBC bahwa sekitar enam juta orang telah membutuhkan bantuan pangan, dan jumlah warga yang menghadapi kelaparan bisa meningkat hingga menjadi 15 juta jiwa pada awal tahun depan, jika donor internasional tidak membantu negara itu. Meles menggambarkan, keadaan di negara seperti “hidup melalui mimpi buruk yang terulang”. “Bila [kelaparan tahun 1984] adalah mimpi buruk, maka ini akan terlalu mengerikan untuk dilihat,” ujar Meles. Menurut Meles, negaranya memerlukan dana ratusan ribu dollar, bila tidak jutaan dolar. Andrew Pendleton, penasehat masalah Ethiopia bagi lembaga sosial Inggris, Christian Aid, mengatakan bencana kelaparan ini sebagian diakibatkan oleh utang luar negeri Ethiopia. Sepuluh persen dari pendapatan pemerintah Ethiopia digunakan untuk membayar utang luar negeri. “Saya kira pemerintah Ethiopia sendiri harus dipersalahkan, demikian juga dengan masyarakat internasional,” ujar Pendleton. “Sekarang kita harus berupaya segera membantu mereka. Namun dalam jangka panjang kita harus melihat kembali dengan seksama mengapa hal ini selalu terulang kembali,” tandasnya. (bbc/cha)