Hidayatullah.com—Presiden Ceko Milos Zeman menyeru agar digelar referendum keluar dari Uni Eropa dan NATO, hanya sepekan setelah Inggris memilih hengkang dari UE, lapor radio publik di negara itu hari Jumat (1/7/2016) seperti dilansir BBC.
Meskipun demikian, Zeman mengaku tidak akan memilih “keluar” ketika berbicara dengan para pemilih di sebuah kota kecil hari Kamis, lapor Radio Ceko di situsnya.
“Saya tidak sepakat dengan mereka yang memilih meninggalkan UE,” kata presiden berusia 71 tahun itu.
“Namun, saya akan melakukan yang terbaik untuk menggelar referendum sehingga mereka dapat mengekspresikan dirinya. Hal serapa berlaku untuk keluar NATO,” imbuh politisi sayap kiri itu.
Menurut jajak pendapat bulan Juni lalu oleh Median, 49% rakyat Ceko mendukung negara itu tetap bergabung dengan EU, sedangkan 34 persen memilih keluar.
Republik Ceko, yang bergabung dengan aliansi pertahanan negara-negara Barat NATO pada 1999 dan Uni Eropa pada 2004, tidak memiliki peraturan perundangan tentang referendum.
Tetapi pada bulan Maret, parlemen memulai debat perihal RUU referendum yang akan memerlukan dukungan 120 dari 200 anggota legislatif untuk bisa lolos.
RUU itu akan memberikan lampu hijau diselenggarakannya referendum dengan usulan didukung sedikitnya 250.000 tanda tangan di negara berpopulasi 10,5 juta itu.
Meskipun demikian, peraturan tersebut tidak akan memberikan rakyat hak memutuskan sejumlah isu, seperti keluar dari UE.*