Hidayatullah.com–Pasukan Amerika Serikat (AS) menembak mati dua orang warga Iraq di kota Ramadi, Barat Baghdad, Selasa (7/7/2003), kemarin.
Seorang saksi mata melaporkan, mereka melihat tentara AS itu melepaskan tembakan ke arah sebuah kendaraan yang membawa dua orang warga semalam selepas konvoi AS diserang oleh sekumpulan gerilyawan Iraq.
Tentera AS menyebut, empat pasukan mereka cidera dalam serangan bom peluncur roket (RPG) di Ramadi, semalam.
Kemarin, tujuh calon anggota polisi Iraq yang didilatih AS terbunuh di Ramadi saat bom meledak di luar sebuah kantor kepolisian setempat.
“Kami mendengar ledakan keras malam tadi kira-kira pukul 11.30. Kemudian rakyat Iraq melepaskan RPG ke arah tentera-tentera AS yang berada di dalam kendaraan.
“Kendaraan tentera AS itu kemudiannya meluncur kencang sebelum mereka terlibat dalam pertempuran dengan para gerilyawan,” kata salah seorang saksi Jibayir Makhlif.
Seorang petugas rumah sakit besar di Ramadi mengatakan, tiga buah kendaraan AS tiba di kota itu lewat tengah malam tadi dan meninggalkan seorang mayat lelaki.
“Tentera AS membawanya ke sini dan mereka memberitahu kami bahwa yang bersangkutan tidak berhenti di pos pemeriksaan. Para pasukan AS ini kemudian menembaknya,” kata seorang lagi, Taha Hussein.
Pasukan agresor yang diketuai AS di Iraq menghadapi serangan hampir setiap hari sejak beberapa minggu kebelakangan ini, dua bulan selepas Presiden AS, George W. Bush mengaku menguasai Iraq.
Seorang pasukan AS terbunuh di sebuah universitas di Baghdad kemarin saat sebuah tembakan dari orang tak dikenal tepat mengenai kepalanya.
Amerika Serikat dikabarkan terus mengalami kepanikan karena rakyat Iraq terus menentang kehadiran pasukan mereka di negeri itu. Meski korban yang ditimbulkannya tidak seberapa, namun aksi perlawanan menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Korban tentara AS hampir setiap hari berjatuhan. Sejak melakukan invasi ke negeri 1001 malam itu, AS telah menempatkan 150 ribu personilnya yang ditempatkan ke seluruh wilayah Iraq.(rtr/wp)